Berdasarkan informasi warga, ada yang pernah menggendong bungkusan.
Bungkusan itu dibawa ke belakang rumahnya. Itu terjadi siang hari. Dan, saat itu, belum ada yang curiga.
"Dari informasi itu, akhirnya kami mendatangi rumahnya, terutama ke belakang rumahnya. Dan, pagi itu, kami temukan gundukan tanah, di belakang rumahnya. Dan, agak mepet ke dinding rumahnya," ujarnya.
Papar Nanang, gundukan itu mengundang kecurigaannya dan warga lainnya. Sebab, tanah gundukan itu, seperti baru digali dan tak begitu lebar.
Akhirnya, petugas memanggil Sri, yang saat itu berada di dalam rumahnya. Meski ada petugas dan beberapa warga, namun ia tak keluar.
Begitu ditanya ditanya tentang gundukan itu, Sri terdiam, kemudian meneteskan air mata.
"Ia mengaku kalau itu kuburan bayinya, yang dikubur sendiri," ujarnya.
Katanya, tambah Nanang, bayi itu dilahirkan pada Selasa (21/1/2020) malam atau sekitar pukul 23.00 WIB.
Sri melahirkan tanpa bantuan siapapun, padahal ia tak tinggal sendirian di rumahnya itu karena rumah itu juga ditinggali bapak, ibunya, dan dua anaknya yang masih kecil.
Bahkan beredar kabar, bayi yang dilahirkaan Sri dalam keadaan sehat,dan sempat menangis ketika baru dilahirkan.
Namun, entah apa yang terjadi, menurut Nanang, bayinya akhirnya meninggal dunia sehari kemudian, Rabu (22/1/2020) pagi.
"Pengakuannya seperti itu. Di saat dirinya bangun tidur, bayinya sudah tak bergerak. Ternyata, menurut Sri, sudah meninggal dunia," paparnya.
Karena panik bercampur malu, tanpa pikir panjang, ia tak memberi tahu siapapun.
Bayinya dikubur di belakang rumahnya di saat orangtuanya tak ada atau lagi di ladang.