"Yang kedua, tidak terdapat telapak kaki, kalai kaki tikus ada telapak kakinya. Ketiga, tidak ada tulang, kalau kaki asli ada tulangnya," ungkapnya, seperti dikutip Surya.co.id.
Atas hasil uji lab tersebut, ia meminta kepada masyarakat agar tidak resah dan khawatir mengonsumsi bakso yang dijual oleh Sugeng Riadi.
Ia juga mengimbau kepada warga agar tidak sembarangan memposting informasi yang ke media sosial yang belum dipastikan kebenarannya.
Sementara itu, Sugeng berterimakasih kepada pihak kepolisian yang telah membuktikan, bakso yang dijulnya tidak mengandung daging tikus.
Seperti dikutip Kompas.com, ia pun berharap setelah pengungkapan kasus ini, omzetnya bisa kembali normal.
Kekhawatiran masyarakat untuk membeli bakso di kedai miliknya juga hilang.
Sebelumnya, setiap hari ia mampu mendapatkan Rp 1,5 juta-Rp 2 juta sekali dagang.
"Setelah viral, bakso yang saya jual hanya laku Rp 50.000-Rp 70.000. Saya berharap persoalan ini menjadi pelajaran berharga."
"Saya maafkan semua kejadian itu, lain waktu agar berhati-hati membuat status di media sosial,” ujar Sugeng.
Baca: Kabar Bakso Daging Tikus yang Viral Ternyata Hoax, Begini Ungkapan Kesedihan sang Penjual
Awal Mula Viral
Kasus ini bermula saat seorang konsumen bernama Ajeng Diah Rusmayanti memposting video berdurasi 24 detik, Sabtu (25/1/2020).
Terlihat seseorang dalam video tersebut sedang meremas bakso yang berada di sebuah mangkok.
Orang tersebut terlihat menunjukkan ada sesuatu benda yang menyerupai kaki dan sebuah kuku.
Beberapa hari setelah viralnya video tersebut, polisi turun tangan untuk menyelidiki kebenarannya.