Kabid Keswan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Gde Asrama belum bisa berbuat banyak terkait wabah kematian babi tersebut.
Terkait hasil lab pihaknya menyerahkan ke BBVet Denpasar.
“Untuk hasi lab, teman-teman kita yang di BBVet Denpasar yang menindaklanjuti,” ungkapnya
Pihaknya pun menyarankan bagi peternak yang kandangnya sudah kosong, pihaknya menganjurkan untuk sementara jangan memasukkan bibit dulu, sampai penyakit tersebut dinyatakan atau terkendali.
Sayangnya sampai kapan ini akan berlasngung, pihaknya tidak bisa menjawab hal terebut
“Kita lihat satu siklus produksi atau situasi penyakit di lapangan dulu,” katanya
Disinggung mengenai secara pasti berapa jumlah babi yang mati di Badung Asrama pun tidak berani banyak berkomentar.
Malahan ia menyerahkan konfirmasi ke Dinas Pertanian Provinsi Bali.
“Untuk yang ini (jumlah –red) bisa komunikasi dengan pihak provinsi Bali. Biar satu pintu informasi dan datanya,” ujarnya lagi. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Babi Mati di Badung Tercatat 564 Ekor, Peternak Made Sudiarta Kini Pilih Kerja di Proyek