TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menghadiri Kongres Ke-31 Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) di Ambon, Minggu (9/2/2020).
Dalam kesempatan ini, Hasto mengajak kader PMKRI untuk mengutamakan penguasaan ilmu dan teknologi (iptek) guna memajukan kesejahteraan Indonesia.
Hal ini, menurut Hasto, sejalan dengan tema Kongres PMKRI yaitu, 'Mempertegas Komitmen Kebangsaan dan Memperkokoh Ketahanan Nasional guna Mewujudkan Kesejahteraan Bangsa di Tengah Arus Globalisasi.'
"Kami percaya bahwa PMKRI melalui kongres-31 ini dapat merumuskan sebuah dedikasi kaum muda Indonesia, mahasiswa katolik untuk berperan aktif jadi bagian dari kepemimpinan kebangsaan kita agar penguasaan terhadap iptek, riset dan inovasi itu dapat dikedepankan," kata Hasto.
Hasto menilai hanya iptek yang bisa membawa Indonesia maju dan mampu berdiri di atas kaki sendiri alias berdikari. Karena itu, politikus asal Yogyakarta ini sudah saatnya kader PMKRI mengambil alih jalan tersebut.
"Saatnya PMKRI menjadi terdepan, kader-kader pelopor dalam penguasaan ilmu-ilmu dasar tersebut bagi kemajuan negara," kata Hasto.
Dalam sambutannya, Hasto mengingatkan bahwa Indonesia pernah menjadi negara besar dan sangat maju pada masa lampau.
Pada abad 14, Indonesia khususnya Maluku pernah menjadi pusat perdagangan rempah internasional yang jalur bisnisnya mencapai daratan Asia, Afrika dan seterusnya. Menurut dia, pada saat itu menjadi pusat peradaban merupakan hal yang sulit.
"Jalur rempah, bukan hanya soal komoditas. Tetapi sebuah tekad dan visi bagi kita bergerak keluar. Ini sama dengan misi gereja itu sendiri," kata Hasto.
Hasto mengingatkan banyaknya sejumlah jejak sejarah sebelumnya itu yang membuktikan Indonesia berjaya.
Karena itu, Hasto mengajak semua pihak khususnya kader PMKRI untuk mengulangi kejayaan itu dengan menguasai iptek.