"Setelah dikembangkan dari 2 menjadi 4, terus tambah 2 sipir. Jadi 6 orang yang membawa narkoba ke dalam lapas," beber Simson.
Kemudian, 4 warga rutan melakukan kerusuhan hari ini, lantaran tidak terima mendapatkan hukuman disiplin.
"Ada provokator tidak mau dihukum disiplin. Mereka tidak senang, napi pengennya tidak disiplin," imbuh Simson.
Simson melanjutkan, sebelum pecahnya kerusuhan, sudah dilakukan komunikasi antara pihak rutan dengan 4 orang tersebut.
"Udah ada pengawai kita memberikan mediasi. Udah lah jangan ribut katanya. Namun tetap mereka bikin keributan dan merusak pagar," ujar Simson.
Keributan hari ini juga diduga akibat dari over kapasitas di Rutan Kelas II B Kabanjahe.
Simson mengatakan rutan yang hanya diperuntukkan 145 warga rutan, tapi diisi oleh 410 orang.
"Over kapasitas , kemarin yang jaga hanya 9 orang," tegasnya
Simson menambahkan, aksi pembakaran dan lempar batu yang dilakukan upaya warga rutan untuk melarikan diri.
"Mereka bikin sensasi, bakar-bakar tujuannya supaya bisa lari," ujarnya.
Melihat kerusuhan terjadi, pihak Rutan Kelas II B Kabanjahe meminta bantuan personel TNI dan polisi untuk mengamankan situasi.
Baca: Detik-detik Mencekam Kerusuhan Rutan Kabanjahe: Warga Binaan Ngamuk, Gedung Tahanan Dibakar
Keterangan warga rutan
Menurut keterangan seorang warga rutan berinisial T, awalnya mereka melakukan aksi kerusuhan karena adanya lima orang rekannya yang dirantai.
"Awalnya ada kawan kami yang dirantai. Makanya kami enggak terima," ujar T, saat telah dimasukkan di dalam mobil tahanan dikutip Tribunnews dari TribunMedan.