Yakni PT Wilmar Nabati Indonesia dan PT Smelting.
"Pemkab Gresik dalam rangka menata keindahan kota mempunyai konsep-konsep mengenai nilai luhur dan sejarah, yang belum banyak diketahui orang itu harus diangkat."
"Supaya anak-cucu itu mengetahui sejarah yang ada di Kabupaten Gresik, dengan ditempatkan di lokasi strategis," ujar Ida dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Ida menuturkan, konsep dari pembangunan patung gajah beserta landmark tersebut memang ditawarkan kepada perushaan-perusahaan.
"Kebetulan Alhamdulillah dari pihak Petrokimia itu merespons, apalagi berada di wilayah Petrokimia," terang Ida.
Diketahui, sejak pertama di buka pada Januari 2020 lalu, penampakan patung gajah di landmark Gajah Mungkur di Sukorame, Gresik ramai menjadi perbincangan publik.
Hal tersebut lantaran penampakan patung gajah tersebut yang membuat banyak pengguna jalan merasa heran.
Sebab, bentuknya yang terkesan lucu dan jauh dari pemandangan bentuk gajah pada umumnya.
Patung gajah tersebut tidak memiliki mata dan telinga.
Simpang lima Sukorame tempat di mana patung gajah berada tersebut menghubungkan lima jalan raya yang berada di tengah Kota Gresik.
Baca: Pria di Gresik Gagal Culik Bocah karena Korban Loncat, Ngaku Disuruh Cari Anak di Bawah Umur
Baca: Serahkan 2020 Sertifikat Tanah di Gresik, Jokowi Cerita Soal Konflik Lahan Di Daerah
Mulai dari Jalan Raya jaksa Agung Soeprapto, Jalan Proklamasi, Jalan Dr Soetomo dan Jalan Usman Sadar.
Dengan bangunan patung gajah tersebut, jalan terbagi dalam dua tempat yang saling berhadapan.
Bangunan pertama yang ramai menjadi perbincangan terletak di antara Jalan Raya Dr Soetomo dan Proklamasi.
Sementara, bangunan kedua terletak di depannya, atau di antara Jalan Raya Ahmad yani dan Usman Sadar.
Bangunan kedua ini terlihat lebih lengkap, lantaran memiliki penataan layaknya depan gedung atau bangunan.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Patung Gajah di Gresik Senilai Hampir Rp 1 Miliar, Dibiayai Petrokimia, Desain dari Konsultan Pemkab"
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (Kompas.com/Hamzah Arfah)