TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana, menyebutkan lebih dari 40 ribu pemesanan hotel di Bali telah dibatalkan sejak wabah virus corona menyerang China.
"Bali kehilangan pendapatan Rp 1 triliun lebih setiap bulan, dan itu sudah dimulai," kata Ida Bagus Agung Partha Adnyana dalam acara Kebijakan Pemerintah Dalam Menghadapi Imbas Virus Corona di Denpasar, Kamis (13/2/2020).
Menurutnya penyebaran virus corona di China dan beberapa negara di dunia menimbulkan dampak cukup signifikan, bagi Bali dan daerah wisata lainnya di dunia.
Baca: Terkuak di Sidang, Imam Nahrawi Pernah Kesal dan Marah Besar ke Anak Buah Lantaran Ini
Baca: 3 Anak Pembully Siswi SMP di Purworejo Terkenal Bandel, Kepsek: Susah Diajar, Semaunya Sendiri
Khususnya yang menjadi kantong-kantong tujuan plesir turis asal negeri Tirai Bambu tersebut.
Walau demikian, ia tetap optimistis karena Bali masih menjadi tujuan wisata banyak negara khususnya untuk Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).
Potensi kerugian ini, diamini Ketua PHRI Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya.
Berdasarkan hitungannya, spending turis China ke Bali per orang per stay (4 hari 3 malam), mencapai 1.100 dolar AS atau Rp 15 juta per kedatangan.
Setiap hari turis China yang datang mencapai 3.000 hingga 3.500, dan ini dikalikan Rp 15 juta maka potensial loss bisnis mencapai Rp 5 triliun lebih dalam 3 bulan ke depan.
"Begitu flight berhenti, maka 3.000 turis ini ke Bali dari 5 Februari sampai waktu yang belum ditentukan," kata dia.
Managing Director ITDC The Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita, juga menyebutkan ada total 51 ribu room night yang cancel hingga April 2020.
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Besar Hari Ini, Jumat 14 Februari 2020: Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah
Baca: Karen Pooroe 5 Jam Diperiksa Polisi, Dicecar 40 Pertanyaan Salah Satunya Soa Autopsi Sang Buah Hati
"Namun kami monitor, ada potensi membaik dan tumbuh lagi," katanya.
Ia juga mengakui ada event yang akhirnya mundur, walau demikian ada MICE dan kegiatan lainnya yang tetap berjalan.
"Kami belum menghitung berapa kerugian dan sebagainya," tegasnya.
Dijelaskan, kawasan ITDC dengan 22 hotel dan 5.121 kamar, hingga saat ini tetap berjalan dengan baik.