News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korban Perundungan SMP di Purworejo Berkebutuhan Khusus, Ganjar Fasilitasi untuk Pindah Sekolah

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tanggapan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada kasus bully di SMP Purworejo

TRIBUNNEWS.COM - Kasus perundungan oleh tiga siswa kepada satu siswi di SMP Muhammadiyah, Butuh, Purworejo menjadi perhatian Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Sesaat setelah video penganiayaan itu viral di media sosial, Ganjar langsung menelefon pejabat sekolah maupun pihak dinas terkait untuk mengusut tuntas aksi tidak terpuji ini.

Bahkan kini, Ganjar juga menawarkan pada korban untuk dipindahkan ke sekolah luar biasa.

Diketahui, korban bullying itu adalah siswa berkebutuhan khusus.

Ganjar juga berupaya memfasilitasi sekolah korban, bahkan akan dibiayai Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Rayuan kita sampai tadi malam Insya Allah 80 persen berhasil."

"Saya kepengen karena korban ini berkebutuhan khusus sekolahnya yang bisa memfasilitasi itu."

"Maka nanti masuknya sekolah luar biasa."

"Sudah dicarikan tempat kos dan sekolahnya," kata Ganjar, Jumat (14/2/2020) dikutip dari Kompas.com.

Tindakan Ganjar yang merespon cepat adanya aksi pembullyan mendapat respon positif dari warganet di Twitter. (Twitter.com/@black__valley1)

Terkait lokasi kejadian perundungan, Ganjar sempat menyampaikan idenya untuk menutup sekolah SMP Muhammadiyah, Butuh, Purworejo itu.

Diketahui, sekolah itu merupakan lokasi tindak perundungan yang viral di dunia maya.

Menurut Ganjar, sekolah itu perlu diadakan evaluasi terkait tata kelola dan regulasi sistem pendidikannya.

Mengingat, bahwa kasus perundungan seperti ini terjadi di sekolah dengan jumlah murid yang sedikit.

"Sekolah ini kan punya swasta ya, kita sudah komunikasikan."

"Tapi rasa-rasanya dengan jumlah siswa yang sedikit memang perlu dievaluasi."

"Apakah sistem pendidikan sudah layak, manajemen sudah betul dan gaji gurunya sudah UMK atau belum," terangnya.

Baca: Kronologi Siswi SMP di Purworejo Dipukuli, Korban Kerap Dimintai Uang, Ini Saran Ganjar Pranowo

Baca: FAKTA TERBARU! Inilah Pengakuan Siswi Korban Bullying di Purworejo, Mengeluh Badan Sakit Semua

Pihaknya mendorong induk organisasi sekolah, agar memberikan rekomendasi menutup sekolah.

Atau juga bisa melebur dengan sekolah lain di sekitarnya.

"Nanti efeknya ngeri kalau tata kelolanya tidak baik. Maka kita dorong kepada induk organisasinya untuk memberikan rekomendasi apakah sekolah itu perlu ditutup atau dimerger," ujar Ganjar.

Gubernur Jawa Tengah Minta Persidangan Tertutup

Pelaku perundungan pada CA (16) antara lain adalah TP (16), DF (15), dan UHA (15).

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta proses peradilan bagi 3 tersangka kasus bullying dilaksanakan tertutup.

"Pelakunya masih anak-anak di bawah umur."

"Sesuai Undang-undang Perlindungan Anak, proses peradilan untuk anak di bawah umur harus digelar secara tertutup," kata Ganjar di komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Semarang, Kamis (13/2/2020), dilansir dari Tribun Jateng.

Orang nomor satu di Jawa Tengah itu, juga meminta pendampingan khusus untuk para pelaku.

"Anak-anak itu perlu dikirim psikolog, kirim guru konselingnya ke sana agar kita bisa tahu persoalannya apa."

"Lalu kita cegah ke depannya supaya tidak terjadi bullying seperti ini," kata Ganjar.

Ganjar Berikan Santunan kepada Keluarga Korban

Sebelumnya, Ganjar memerintahkan pejabat terkait untuk mengunjungi lokasi penganiayaan dan kediaman korban.

"Pagi ini Kepala Dinas Pendidikan Provinsi saya minta datang ke Purworejo, ke kecamatan Butuh."

"Sudah ketemu dengan orangtua keluarga korban, si korban mengalami trauma," jelas Ganjar dalam tayangan Kompas TV Kamis, (13/2/2020).

Orangtua CA (16) adalah buruh, pemerintah daerah akhirnya memberikan bantuan santunan kepada keluarga korban.

Ganjar memutuskan untuk memberikan santunan, agar kedua orangtua korban bisa berkonsentrasi merawat anaknya.

"Karena orangtuanya buruh, kita kasih santunan 'Pak anda nggak usah bekerja dulu, ini saya kasih santunan tolong dirawat anaknya'," katanya.

Menurut Ganjar, ini dilakukan agar korban bisa pulih kondisi psikisnya pasca mengalami perundungan.

Serta, saat kembali ke sekolah dia tidak merasa trauma lagi.

Ganjar menyebut, kepolisian sudah tanggap menangani kasus ini.

Lantas Ganjar berpesan pada kepolisian, supaya melibatkan semua pihak termasuk orang dewasa di sekitarnya.

"Saya hanya titip, kepala sekolah, guru dan wali murid diajak bicara semuanya karena ini anak-anak."

Baca: 3 Tersangka Bullying di Purworejo di Bawah Umur, Beda Respons Ganjar dan Kepsek soal Proses Hukum

Baca: UPDATE Kasus Bullying di Purworejo: 3 Tersangka Tak Ditahan, Ganjar Sebut Korban Berkebutuhan Khusus

Akibat adanya kasus perundungan ini, Ganjar mengaku sempat di-bully netizen.

Pada unggahannya di Twitter, Ganjar menuliskan caption bahwa dia sudah menghubungi beberapa pihak terkait kejadian ini.

Netizen pun banyak yang menyarankan, agar ketiga tersangka dihukum seberat-beratnya.

"Saya bilang hati-hati ini anak-anak."

"Ada ketentuanya, ada aturannya kita mesti hati-hati," ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah ini juga mengimbau, agar anak-anak tidak menirukan adegan tidak terpuji seperti ini.

"Udah deh, anak-anak adik-adik, lihat praktik ini tidak boleh."

"Jangan sakiti temanmu," imbau Ganjar.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Kompas.com/Kontributor Semarang, Riska Farasonalia) (Tribun Jateng/Daniel Ari Purnomo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini