News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pria Kertapati Dibunuh Jelang Menikah, Begini Kronologi dan Tanggapan Rekan Korban

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Adi Tewas di Kertapati, Calon Istri Menangis di Depan Mayat, Diduga Dibunuh

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Adi Saputra (23),  warga kelurahan Kemas Rindo Kertapati tewas di tangan temannya sendiri.

Adi dihujani tusukan saat sedang menyantap model  bersama rekannya.

Pelaku langsung datang dan menghujani pisau ke bagian badan Adi.

Adi mendapat tiga tusukan dan langsung dibawa kerumah sakit untuk diambil tindakan.

Sayangnya nyawa Adi tidak dapat tertolong lagi dan meninggal dengan luka tusukan di badannya.

Bahkan, luka tikam di perut cukup dalam hingga membuat usus terburai.

Baca: Nikita Mirzani Mengaku Dapat Ancaman Pembunuhan dari Mantan Suami, Keluarganya Pun Dihina

Baca: Pembunuh Sopir Taksi Online Mayat Ditemukan Tinggal Tulang Dihukum Mati, Ungkap Permintaan Terakhir.

Baca: Pria WN Italia Keturunan Tiongkok Sebarkan Pesan Anti Rasis: Saya Bukan Virus, Saya Manusia!

Aprianti yang merupakan rekan korban tidak menyangka Adi bisa meninggal dengan cara tragis seperti ini.

Padahal Adi berencana akan menikah dengan pasangannya pada tanggal 28 Februari 2020.

"Kawan sedudukan, dak pernah bebala dengan wong. Memang sebelumnyo sempat ribut dengan pelaku tapi dak nyangko biso sampai ditujah cak itu," kata Aprianti, Jumat (14/2/2020).

Sosok Adi dimata rekannya terkenal baik, tidak pernah bertingkah.

RE ketika berada di Polrestabes Palembang. ()

"Wongnyo baik, dak betingkah, pendiem jugo. Dak nyangko biso kejadian cak itu," kata Aprianti.

Pada saat kejadian, warga tidak ada yang mengetahui kejadian tersebut.

"Waktu kejadian itu lagi sepi disini, jadi kami katik yang tau kejadian itu," kata salah satu tetangga Adi yang tidak ingin disebutkan namanya.

Pelaku Ditangkap 

Polsek Kertapati bersama Tekab 134 dan Unit Ranmor Polrestabes Palembang berhasil menangkap RE, pelaku pembunuhan terhadap Adi Saputra, warga Kelurahan Kemang Agung, Kertapati pada Kamis (13/2/2020) lalu.

Adi sendiri tewas ketika momen pernikahannya sudah semakin dekat.

"Pelaku sudah ditangkap semalam," kata Kapolsek Kertapati, AKP Paulin Eterna Agustinus Pakpahan, Jumat (14/2/2020).

Baca: Proliga 2020 - Pelembang Bank Sumsel Babel Nantikan Tuah Status Tuan Rumah & Sandi Akbar

Baca: Warga Geger Penemuan Mayat Wanita Tanpa Busana yang Sudah Membusuk di Lereng Gunung Agung

Pelaku kini diserahkan ke Satreskrim Polrestabes Palembang guna penyidikan lebih lanjut.

"Pelaku sudah diserahkan ke Polrestabes Palembang karena keluarga korban membuat laporan di Polrestabes," kata Paulin.

Ayahanda korban, Syamsul Bahri mengatakan, Adi dibunuh karena RE dendam pada korban.

"Yang saya tahu, sepertinya pelaku dendam sama anak saya. Anak saya luka tiga tusukan, satu di perut dan dua di lengan," kata Syamsul saat dijumpai di rumah duka, Jumat (14/2/2020).

Suasana di rumah duka mendiang Adi. ()

Keluarga membenarkan, Adi akan menikah dengan Lina pada 26 Februari mendatang.

"Anak saya mau nikah tanggal 26 Februari nanti. Calon istrinya sangat terpukul atas kepergian Adi," kata Syamsul

Keluarga berharap pelaku segera ditemukan dan dihukum seberat-beratnya.

"Saya berharap polisi segera menangkap tersangka dan menghukum seberat-beratnya sesuai perbuatannya," tandas Syamsul.

Calon istri teriak histeris

Lina tak kuasa membendung air matanya saat melihat jasad Adi Saputra, calon suaminya terbujur kaku di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit BARI

Lina meratap di samping jenazah Adi yang tewas diduga dibunuh seseorang di lingkungan tempat tinggalnya di Kertapati.

"Ayah bangun, sebentar lagi kita mau nikah," kata Lina sambil berurai air mata.

Motif pembunuhan

Dijumpai di Polrestabes Palembang, RE mengatakan dirinya dengan Adi memang pernah ribut.

Keributan, menurut RE, dikarenakan Adi sering menyapa dirinya ustad.

"Aku tidak ada dendam sama dia, tapi dia itu sering memanggil saya ustad. Bagi saya, panggilan itu seperti terkesan mengejek saya karena saya ini dulunya nakal dan sekarang sudah taubat sering ke masjid," kata RE.

Karena sapaan ini, RE beberapa waktu yang lalu pernah melayangkan kapak ke tangan Adi. Dari situ, RE berniat mengajak damai, namun Adi meminta uang damai yang bagi RE sangat banyak.

Sejak itu, RE merasa terus terancam lantaran keluarga Adi kerap kali mengikuti dirinya dimanapun berada.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini