Mereka mengiringi kepergian Idiyanto sembari menyanyi "Terima kasih, Pak Idi".
Dipertimbangkan Mengajar Kembali
Kepala Bidang Guru dan Kependidikan Dinas Jabar, Asep Suhanggan mengaku akan mempertimbangkan Idiyanto mengajar kembali.
Hal itu berdasarkan permintaan dari murid-murid Idiyanto yang telah menggelar unjuk rasa.
"Ya tentu saya akan melaporkan hasil apa yang saya temukan di sekolah ke pimpinan kami."
"Dengan kondisi yang seperti hal-hal yang sifatnya anomali itu tadi kompilasi yang siswanya histeris itu menjadi bagian dari pertimbangan kami," ujar Asep saat ditemui di SMAN 12, Kranji, Bekasi, Kamis (13/2/2020), melansir dari Kompas.com.
Asep juga menambahkan, pihak sekolah dan orangtua murid juga jadi pertimbangan untuk mempertahankan Idiyanto.
Kepala Sekolah SMAN 12 Bekasi, Nani Nuraini pun mengatakan hal yang sama.
Ia mengatakan, unjuk rasa yang digelar muridnya kala itu lantaran mereka khawatir kehilangan guru favoritnya.
"Iya mereka sedih, takut kehilangan," ucap dia.
Nani berharap permintaan dari murid-murid untuk mempertahankan Idiyanto diharapkan bisa dikabulkan Dinas Pendidikan Jawa Barat.
"Masih dipertimbangan (akan tetap mengajar di SMAN 12 atau tidak), doakan aja."
"Iya Insya Allah (masih bisa bertahan ngajar)," ucap dia.
Sebelumnya, dua siswa SMAN 12 Bekasi dipukul oleh gurunya di tengah lapangan.
Peristiwa itu yang terekam dalam video itu menjadi viral di media sosial.
Video tersebut awalnya diunggah seorang akun di Facebook.
Dalam video nampak seorang guru tengah memukul pundak dan kepala anak muridnya beberapa kali.
Aksi pemukulan itu juga disaksikan oleh murid lainnya.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Cynthia Lova)