Ketua Komisi II DPRD Sanggau, Yeremias Marsilinus mengaku prihatin adanya kejadian puluhan siswa di salah satu SD Negeri di Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau yang melukai tangan menggunakan silet.
"Kedepan kita harapkan agar kepedulian orang tua terhadap anak-anaknya lebih ditingkatkan lagi. kita sangat prihatin ada kejadian seperti ini, kita harapkan agar ada pendampingan dari guru terhadap anak-anak ini,"katanya, Jumat (14/2/2020).
Politisi PDI Perjuangan Sanggau itu berharap agar Instansi terkait segara turun ke sekolah tersebut.
Hal itu untuk mencari penyebab adanya kejadian seperti itu.
Baca: Kasus Bully Risma Cepat Beres, Fadli Zon Protes & Bandingkan saat Dirinya Dihina: Tak Ada Keadilan
Baca: Gubernur Ganjar Bujuk Siswi Korban Bullying Pindah Sekolah, Siap Tanggung Biaya Pendidikan
Sehingga, dapat dicarikan solusi kedepan.
"Dan saya harapkan agar kejadian ini tak terulang lagi kedepanya. Jangan sampai ada terdengar kejadian serupa, beruntung tidak sampai terjadi hal-hal yang sampai berakibat fatal, "pungkasnya.
DAD Sanggau : Bantuan Psikolog
Sekretaris Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sanggau, Urbanus mengaku prihatin adanya kejadian puluhan siswa di salah satu SD Negeri di Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, yang melukai tangan menggunakan silet.
"Kenapa mereka sampai lakukan itu, Perlu di bantu psikolog anak dan pemulihan trauma bersama orang tua murid, guru dan komite sekolah, juga pemerintah daerah,"katanya, Jumat (14/2/2020).
Kejadian ini, lanjut Mantan Anggota DPRD Sanggau itu, sangat serius dan harus diselesaikan sampai tuntas.
"Kedepan tidak boleh ada kejadian lagi serupa,"ujarnya.
(Tribun Pontianak/Hendri Chornelius)
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul "VIRAL 37 Siswa SD Sanggau Kalbar Lukai Tangan Pakai Silet Tuai Reaksi, Aksi Silet Diawali Satu Siswa"