"Sehingga hanya ada lima bantuan yang diserahkan secara simbolis,” tutur dia.
Gatot membantah penyerahan secara simbolis itu bentuk pencitraan.
Karena diketahui Faida mencalonkan diri sebagai calon bupati lewat jalur independen di Pilkada Jember 2020.
Menurut Gatot, desas-desus bantuan ditarik kembali karena terjadi kesalahan komunikasi.
Yaitu pada saat tim pendistribusian mengirimkan bantuan.
Bantuan yang awalnya akan dikirimkan tiga hari setelah bencana justru molor jadi seminggu.
“Tidak ada niat dari bupati untuk untuk menarik bantuan tersebut.”
“Kalau ada bencana kembali agar tidak terulang lagi,” kata dia.
Baca: Bangun Rumah Sakit Hanya dalam Waktu 8 Hari, Sang Arsitek Lahir di Jember & Besar di Indonesia
Baca: Bupati Jember Disebut Minta Pejabat Tak Hadiri Panggilan Panitia Angket, Begini Reaksi Faida
Seusai Ramai, Bantuan diberikan kembali
Sebelumnya diberitakan, Bantuan terhadap korban banjir pada santri di Pesantren Baitul Ilmi menjadi viral.
Hal itu dikarenakan bantuan berupa selimut dan kasur yang diberikan, jumlahnya tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan.
“Ditanya berapa penghuni asrama ini, saya bilang 18 santri."
"Beliau (Faida) mengatakan, kalau gitu kasih satu-satu (selimut dan kasur),” kata Mastur, masih melansir dari Kompas.com.
Karena adanya awak media, maka bantuan sebanyak 2 buah dus sembako, 5 selimut dan 5 kasur diserahkan secara simbolis.