TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, kembali buka suara soal ujaran kebencian dan penghinaan dari pemilik akun Facebook Zikria Dzatil.
Risma mengaku sakit hati dan menangis saat melihat unggahan yang berisi ujaran kebencian padanya.
Namun, dirinya menolak disebut sebagai Wali Kota yang anti menerima kritikan.
"Sebetulnya saya biasa dikiritik, bahkan saya diturunkan jadi wali kota di awal tahun saya."
"Tapi ini sudah menyinggung, saya terus terang awalnya tidak tahu apa yang dikatakan," ujar Risma, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (21/2/2020).
Ia mengungkapkan, pertama kali mengetahui unggahan dari Zikria Dzatil, karena diberitahui oleh sang anak.
Baca: Risma Ungkap Isi Hatinya saat Dibully Netizen, Akui Sempat Nangis dan Ingat Orang Tua: Saya Terluka
Baca: Tersipu Malu saat Ditanya Pertemuannya dengan Jokowi, Risma: Melayani Orang Itu Tidak dari Jabatan
Risma langsung menangis dan mengingat orang tuanya.
"Anak saya men-japri saya, kemudian saya lihat saya saat itu langsung menangis, karena ingat orang tua saya," ungkapnya.
"Saya sampai ngomong minta maaf ke anak saya, 'Maaf ya mas, saya enggak bisa jaga nama yangti (nenek) sama yangkung (kakek)'," jelasnya.
Saat itu, dirinya merasa terluka dan unggahan tersebut telah menghina orang tuanya.
"Karena saya seperti binatang gitu, jadi kalau saya binatang berarti orang tua saya binatang," katanya.
"Itu yang terus terang saya agak terluka, itu pribadi saya," jelas Risma.
"Karena bagi saya orang tua itu segala-galanya untuk saya," imbuhnya.
Sering Dihina Warganet
Sebelumnya, Risma mengungkapkan, dirinya sering mendapat hinaan dari netizen atau warganet.
Risma mendapat ejekan yang menyebut wajahnya jelek, dan tak pantas untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Saya diomong, muka saya jelek tidak layak di Jakarta," kata Risma, dikutip dari Surya.co.id, Rabu (5/2/2020).
Sehingga ia menegaskan, dirinya bukan lah orang yang meminta jabatan.
"Bagi saya pantang jabatan untuk diminta," tegas Risma.
Risma Maafkan Pelaku
Risma telah memberikan maaf kepada tersangka yang menghina dirinya yakni Zikria Dzatil.
Dirinya menerima maaf dari tersangka, karena menurutnya sebagai manusia harus saling memaafkan.
"Saya maafkan yang bersangkutan. Sebab sesama manusia harus saling memaafkan," ujar Risma, dikutip dari Surya.co.id, Rabu (4/2/2020).
"Dia sudah minta maaf dan saya wajib memberi maaf. Allah saja memaafkan manusia yang berbuat salah," ungkap Risma.
Mengenai Zikria Dzatil yang menyebutnya kodok saat banjir di Surabaya Januari lalu, Risma juga akan memaafkannya.
"Saya dibilang kodok. Coba berpikir jika anak kita, keluarga kita disebut kodok bagaimana? Tapi karena dia minta maaf, saya harus memaafkan," imbuhnya.
Penghinaan kodok tersebut, juga yang menjadi alasan dirinya melaporkan Zikria Dzatil.
Ia tidak terima jika orangtuanya direndahkan, karena dirinya disebut sebagai kodok.
"Pertama yaitu pribadi saya karena kalau saya kodok, berarti orang tua saya kodok, saya enggak kepengen orang tua saya direndahkan," kata Risma, dikutip dari Surya.co.id, Rabu (5/2/2020).
"Saya kaget, salah apa saya disebut kodok," jelasnya.
Sehingga, dengan tegas disampaikan bahwa laporan tersebut atas nama dirinya.
Baca: Sadar Kemarahannya Kerap Berlebihan, Risma Terang-terangan Ucap Permohonan Maaf: Enggak Sengaja
Baca: Risma Ditanya Jadi Menteri atau Gubernur Jakarta: Melayani Orang Itu Tidak dari Jabatannya
Risma juga mengaku mendapat dorongan dari warga Surabaya untuk melaporkan pemilik akun Facebook yang melakukan penghinaan tersebut.
Sebab, warga Surabaya merasa tidak terima jika pemimpinnya dihina.
"Saya laporkan pribadi bukan atas nama siapa pun," tegasnya.
Namun, Risma telah mencabut laporannya tersebut, yang ditujukan kepada Polrestabes Surabaya dan ditanda tangani langsung oleh Risma.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Surya.co.id/Nuraini Faiq/Yusron Naufal Putra)