"Mungkin karena siswa berasal dari Turi dan sudah paham daerah Turi. Jadi mungkin ya menganggap itu biasa,"sambungnya.
Tutik juga memohon maaf atas musibah yang menimpa anak didiknya.
Pihaknya tidak menduga akan terjadi musibah seperti ini.
Pihaknya juga meminta dukungan dari masyarakat, agar keluarga dan kerabat korban yang meninggal diberikan kekuatan.
"Semoga korban yang belum ditemukan, segera ditemukan,"tutupnya.
Tujuh Pembina Dampingi Susur Sungai
Masih menurut keterangan Kepala Sekolah SMPN 1 Turi, Titik Nurdiana, dalam kegiatan susur sungai yang berakhir duka itu terdapat tujuh pembina Pramuka yang mendampingi para siswa.
Ketujuh Pembina Pramuka yang turut serta dalam susur sungai tersebut, semuanya merupakan guru di SMPN 1 Turi.
"Ada tujuh pembina yang ikut dalam kegiatan susur sungai. Semuanya adalah guru SMPN 1 Turi,"katanya
(Tribunnews.com/Daryono) (sumber: TribunJogja/Kompas.com)