Dudung Laksono, pengelola Outbond Sungai Sempor di Dusun Dukuh, Donokerto, Turi menjelaskan bahwa tak pemberitahuan dari pihak sekolah dalam susur sungai pada Jumat (21/2/2020) kemarin.
• BREAKING NEWS : Polda DIY Tetapkan 1 Orang Tersangka dalam Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi
Ia menerangkan, dalam susur sungai yang direkomendasikannya pun hanya berjarak 500 meter, dengan kedalaman selutut orang dewasa.
Adapun area outbound Sungai Sempor ini sudah ada sejak 2007.
Yang ditawarkan di lokasi ini adalah alam dan sungainya, di mana di sekitar lokasi outbound masih banyak ditumbuhi pepohonan, air sungai yang jernih dan masih ditemukan ikan di dalamnya.
Hanya saja, jika dalam kondisi hujan dan air menjadi keruh, dan dengan kondisi itu maka pemandu siap untuk mengevakuasi peserta outbound keluar dari sungai.
"Patokan kita air keruh. Kalau atas hujan pasti air keruh, itu harus segera dinaikkan. Kemarin enggak ada pemandu lokal, nggak ada konfirmasi," ungkapnya.
• Super Gampang! Tutorial Make Up Khusus untuk Musim Hujan
Padahal dengan kondisi peserta yang berjumlah lebih dari 200 orang, menurutnya harus ada setidaknya 20-50 pemandu yang mengawal peserta.
Idealnya satu orang pemandu untuk lima peserta, paling banyak 10 peserta.
Pihaknya sendiri memiliki 15 pemandu.
Saat disinggung langkah ke depannya pasca insiden ini, ia mengatakan bahwa pengelolaan outbound tetap berjalan, namun acara outbound di musim hujan untuk sementara dihentikan.
"Kami membatalkan lima tamu. Di sini kan ada banyak desa wisata, semua dibatalkan juga. Ya berdampak juga wisatanya. Andaikata dari awal ada komunikasi, kan tidak terjadi seperti ini," tutupnya.
Proses pencarian dilanjutkan besok pagi
Wahyu Efendi, Kepala Basarnas DIY menyatakan bahwa proses pencarian hari kedua akan dihentikan sekitar pukul 21.00.
Seharian ini pihak Basarnas dan SAR gabungan telah melakukan penyisiran dan pengecekan di beberapa titik yang diperkirakan ada tubuh korban yang menyangkut di dasar sungai.