TRIBUNNEWS.COM - Tita Farza Pradita, siswi SMPN 1 Turi yang hanyut terbawa arus saat mengikuti kegiatan susur Sungai Sempor menceritakan bagaimana pembina pramuka sekolahnya tidak menghiraukan peringatan warga sesaat sebelum melakukan aktivitas tersebut.
Tita menceritakan sebelum memulai kegiatan, pembina pramuka sekolahnya telah diperingatkan oleh warga.
Pembina pramuka yang mendengar peringatan itu justru mengatakan bahwa kematian adalah takdir Tuhan.
• Menangis, Ayah Korban Tewas Cerita saat Anaknya Pamit sebelum Ikut Susur Sungai Sempor SMPN 1 Turi
Dikutip TribunWow.com dari kanal youtube Kompastv, Sabtu (22/2/2020), awalnya Tita menceritakan bagaimana dirinya sempat menolong sejumlah temannya yang juga hanyut terbawa arus.
Ketika melakukan susur sungai, Tita mengatakan kondisi Sungai Sempor belum banjir.
Semakin lama, kondisi ketinggian air Sungai Sempor meluap.
Saat itu Tita sedang bersama dengan seorang siswi lain bernama Fia.
Fia yang mengalami kelelahan akhirnya dibopong oleh Tita dipunggungnya.
Tita menceritakan tiba-tiba ia mendapat panggilan dari seorang adik kelas yang memintanya untuk menolong peserta susur sungai yang telah hanyut dari atas.
Ia akhirnya memutuskan untuk menolong kedua rekan sekolahnya yang hanyut.
Cerita Ayah Korban Tewas Susur Sungai, Tunda Ganti Sepatu Anak yang Berlubang karena Dagangan Sepi
Cerita haru datang dari ayah korban tewas susur sungai di Sleman.
Suraji harus kehilangan anak semata wayangnya, Yasinta Bunga Maharani.