News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan d Tulungagung

Habisi Janda Kaya dan Kuras Hartanya, Rian Sempat Foya-foya ke Bali

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rian Dicky F (26), tersangka pembunuh Miratun, janda kaya raya warga Lingkungan 6 Desa/Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung

TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Kedok perilaku dingin Rian Dicky F (26), pembunuh janda kaya Tulungagung bernama Miratun (68) akhirnya terkuak setelah ditangkap Polres Tulungagung.

Rian Dicky F yang juga pria Kalimantan berstatus duda dua kali ini menghabiskan uang hasil merampok emas Miratun untuk foya-foya, di antaranya ke Bali serta menyenangkan kekasihnya di Surabaya.

Seusai membunuh dan mempreteli anting, kalung dan gelang emas korban, Rian kabur lewat Malang, kemudian ke Surabaya.

Emas hasil rampokan itu dijual Rian Dicky F di sebuah mal yang ada di Surabaya seharga Rp 15 juta.

Dari hasil kejahatannya, uang itu digunakan Rian untuk membayar kos yang ditempati kekasihnya di Jalan Nias Surabaya, dan sisanya untuk bersenang-senang.

"Dia sempat jalan-jalan ke Bali dari uang hasil kejahatannya.

Dari Bali dia balik lagi ke Surabaya," tutur Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia, Senin (24/2/2020).

Baca: Pembunuh Janda Kaya di Tulungagung Tertangkap Saat Kunjungi Kekasih, Emas Rampasan Dijual di Madura

Baca: Dari Kalimantan Mau Cari Kerja, Pemuda Ini Malah Bunuh Janda Kaya Untuk Menguasai Hartanya

Kini, Rian Dicky F telah menjadi tersangka pembunuh Miratun, janda kaya raya tanpa anak warga Lingkungan 6, Desa Ngunut, Kecamatan Ngunut, Tulungagung.

Menurut EG Pandia, Rian telah merencanakan mencuri di rumah Miratun.

"Awalnya dia memang berencana hanya mencuri saja, bukan untuk membunuh korban," terang EG Pandia.

Rian sempat mencongkel lemari tempat penyimpanan uang milik Miratun, namun tidak menemukan apa pun.

Saat itulah muncul niat untuk merampok Miratun.

Sebab pedagang di Pasar Ngunut ini punya kebiasaan memakai perhiasan emas saat berjualan di lapaknya.

"Akhirnya dari rencana awal mencuri, akhirnya tersangka ini melakukan kekerasan," sambung EG Pandia.

Rian sebenarnya sudah dua kali menikah, dan di Surabaya punya pacar baru asal Tuban.

EG Pandia menegaskan, pembunuhan yang dilakukan Rian tidak direncanakan.

Dari rencana awal hanya mencuri, akhirnya berubah menjadi pencurian dengan kekerasan.

Karena itu Rian dijerat pasal 365 ayat (3) KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, hingga menyebabkan kematian korban.

Polisi juga menjerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

Rian terancam hukuman penjara selama 15 tahun.

Berakhir sudah pelarian Rian Dicky F (26), pemuda Kalimantan ini sekaligus pembunuh janda kaya Tulungagung.

Tak cukup sekali Rian Dicky F mencuri emas dan uang milik janda kaya Tulungagung bernama Miratun (68) di rumah korban di Lingkungan 6 Desa Ngunut, Kecamatan Ngunut.

Kekejian Rian Dicky F terhadap Miratun terungkap setelah polisi menangkapnya dan melakukan prarekonstruksi di rumah Miratun.

Rian Dicky F akhirnya ditangkap di Kota Surabaya setelah menjual emas milik Miratun dan ketika menemui pacarnya, gadis asal Tuban, Jawa Timur.

Pemuda yang tega membunuh janda kaya itu merupakan warga Kelurahan Kandangan Barat, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.

Berikut rangkuman pengakuan Rian Dicky F ketika ditangkap polisi sebagai terduga kuat pembunuh Miratun :

1. Berniat mencuri

Kepada penyidik Satreskrim Polres Tulungagung, Rian Dicky F mengaku sebelum membunuh menyewa kamar kos di rumah Miratun, yakni pada 25-31 Januari 2020.

Kepada polisi, Rian mengaku awalnya berniat mencari kerja di Tulungagung.

Dia sempat tinggal di rumah pamannya yang ada di belakang rumah Miratun.

Karena rumah itu kecil, pamannya yang menyarankan untuk kos di rumah Miratun.

"Paman yang minta saya kos di sana, sudah dibayar satu bulan penuh," ujar Rian, saat konferensi pers bersama Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia, Senin (24/2/2020).

Saat di rumah Miratun itulah, Rian mencuri sebuah kalung dan uang sebanyak Rp 4.000.000, kemudian kabur.

Kalung itu sempat dijual di Surabaya dan laku sekitar Rp 7.000.000.

Karena uang hasil kejahatan itu habis, Rian berniat mencuri lagi di rumah Miratun.

Ia berangkat dari Surabaya ke Tulungagung pada Kamis (13/2/2020) pagi.

Dari Terminal Gayatri Tulungagung, Rian pergi ke Ngunut dengan bus arah Blitar.

Sampai Ngunut sekitar pukul 14.00 WIB, ia sempat mampir ke minimarket di ujung gang rumah Miratun untuk membeli minuman dan rokok.

"Niat awalnya hanya mau mencuri, tidak untuk membunuh," ucapnya.

2. Menyelinap di rumah Miratun

Rian tahu betul kebiasaan Miratun yang pulang pukul 15.00 WIB dari Pasar Ngunut.

Dia menyelinap dari pintu samping kanan yang tidak dikunci, dan langsung memeriksa lemari milik Miratun, namun tidak ada uang atau perhiasan.

Saat itulah dia ingat, Miratun selalu memakai perhiasan emas jika berjualan di lapaknya, di Pasar Ngunut.

"Saya kemudian menunggu dia di kamar belakang sampai pulang dari pasar," ungkap Rian.

Di kamar belakang itu Rian sempat merokok dan menghabiskan minumannya sampai Miratun pulang.

3. Mencekik dan mematahkan tulang rusuk korban

Rian mengetahui sang tuan rumah pulang ke rumah. Dia lantas bergegas dan langsung mencekik perempuan bertubuh kecil itu.

Saat dicekik itulah Miratun pingsan, namun Rian terus meneruskan serangannya dengan membekap mulut dan hidung Miratun dengan bantal dan guling.

Lututnya menekan rusuk kanan Miratun, hingga tulangnya patah.

Setelah Miratun meninggal, Rian melucuti perhiasan emas berupa anting, gelang dan kalung.

Tubuh Miratun kemudian digulung dengan kasur lipat, dan kamarnya digembok dari luar.

"Setelah itu saya balik ke Surabaya, perhiasannya saya jual laku sekitar Rp 8.000.000," sambung Rian.

Uang hasil perhiasan itu dipakai untuk membayar kos di Jalan Nias Surabaya, dan sisanya untuk bersenang-senang.

4. Cari emas hingga ke Madura

Setelah menangkap buruannya, Timsus Macan Agung Satreskrim Polres Tulungagung membawa Rian Dicky F (26) .

Informasi yang didapat SURYA.co.id, Rian ditangkap di sebuah rumah kos di Jalan Nias Surabaya, Jumat (21/2/2020) malam.

Penangkapan itu terjadi saat Rian mengunjungi kekasihnya, perempuan asal Tuban.

Setelah menangkap Rian, polisi melakukan pengembangan dan membawanya ke Madura.

Di pulau garam ini, polisi mencari teman Rian yang menjual emas hasil kejahatannya dan toko emas yang membelinya.

Hingga akhirnya Sabtu (22/2/20202) pukul 22.55 WIB, minibus yang membawa Rian tiba di rumah Miratun.

Polisi langsung melakukan prarekonstruksi.

5. Prarekonstruksi

Saat prarekonstruksi, terlihat dari agedan awal kedatangan Rian ke rumah Miratun. Pemuda asal kalimantan Selatan ini masuk melalui pintu samping rumah.

Lewat lorong sempit di bagian barat rumah, pintu ini langsung tembus ke bagian dapur.

Setelah masuk lewat pintu ini, Rian bertemu dengan Miratun.

Adegan selanjutnya tidak bisa dipantau, karena jalannya prarekonstruksi berjalan tertutup dan lampu rumah tidak dinyalakan, alias remang-remang.

Namun dari suara adegan yang bisa di dengar dari pagar samping, Rian menindih tubuh Miratun saat membekapnya dengan bantal.

Lututnya juga menekan tubuh korban, hingga menyebabkan rusuk kanannya patah.

Usai prarekonstruksi, Rian langsung dibawa ke Polres Tulungagung untuk penyidikan lebih lanjut.

6. Warga senang pelaku ditangkap

Kepala Desa Ngunut, Abdullah, mengaku senang setelah pelaku pembunuhan Miratun ditangkap.

“Akhirnya masyarakat bisa kembali tenang, tidak khawatir karena pembunuhnya sudah ditangkap polisi. Terima kasih buat tim Buser Polres Tulungagung,” ucap Abdullah yang menunggui prarekonstruksi.

Miratun, janda kaya tanpa anak ini ditemukan meninggal di kamarnya, Jumat (14/2/2020) dini hari.

Saat ditemukan wajahnya dibekap dengan bantal dan guling, kemudian tubuhnya digulung dengan kasur lipat.

Hasil autopsi menunjukkan, ada banyak pembuluh darah Miratun yang pecah, karena nafasnya tertahan.

Titik pembuluh darah yang pecah antara lain ada di kepala, tangan, kantung mata bawah, tangan, serta jemari yang terihat membiru.

Selain itu rusuk kanannya juga patah.

7. Tak ada data identitas diri

Menurut ketua RT tempat Miratun tinggal, Mujiono, sosok Rian sebelumnya belum dikenal warga.

“Dua minggu sebelum kematian Bu Miratun, dia datang ke rumah pamannya,” terang Mujiono.

Rumah Andri, nama paman Rian, ada di belakang rumah Miratun.

Atas saran Andri pula, Rian kos di rumah Miratun.

Namun saat kos, Miratun tidak melaporkan dan menyerahkan data diri Rian kepadanya.

“Seharusnya kalau ada orang baru kan diminta identitasnya, kemudian diserahkan ke Ketua RT.

Tapi saya tidak pernah menerima datanya sama sekali,” ungkap Mujiono.

Namun hanya dua hari tinggal di rumah Miratun, Rian kemudian kabur.

Seiring kaburnya Rian, Miratun kehilangan perhiasan dan uang total sebesar Rp 15 juta.

Mujiono bersama perangkat desa diminta memediasi antara Miratun dan Andri.

Dari mediasi itu disepakati, kasus ini tidak dilaporkan ke polisi.

Sebagai kompensasinya, Andri bersedia mengganti kerugian Miratun dengan cara diangsur Rp 1.000.000 per bulan.

Rencananya angsuran baru dimulai pada Bulan Maret 2020.

“Dua minggu setelah kejadian uang dan perhiasan hilang, Bu Miratun ditemukan meninggal terbunuh itu,” ujar Mujiono.

Sempat tinggal di rumah Miratun membuat Rian paham seluk beluk rumah dan kebiasaan ibu kosnya itu.

Hal itu memudahkan Rian masuk ke rumah korban dan membunuhnya.

Sebelumnya, jasad Miratun ditemukan meninggal di kamarnya, Jumat (14/2/2020) dini hari.

Saat ditemukan wajahnya dibekap dengan bantal dan guling, kemudian tubuhnya digulung dengan kasur lipat.

Hasil autopsi menunjukkan, ada banyak pembuluh darah Miratun yang pecah, karena nafasnya tertahan.

Titik pembuluh darah yang pecah antara lain ada di kepala, tangan, kantung mata bawah, tangan, serta jemari yang terihat membiru.

Selain itu rusuk kanannya juga patah. (David Yohanes)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Setelah Rampok Emas Janda Kaya Tulungagung, Pria Kalimantan Ini Foya-Foya di Bali & Bayar Kos Pacar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini