Seorang korban selamat dalam tragedi susur sungai SMP Negeri 1 Turi Sleman, Tita Farza Pradita, mengungkapkan adanya peringatan warga setempat saat mereka hendak melakukan susur sungai.
"Sama warga sudah diingetin. Saya mendengar ada warga yang memperingatkan," kata Tita, seperti dikutip dari Kompas.com.
Namun, Tita mengatakan peringatan tersebut disambut kata-kata yang tidak mengenakkan dari pembinanya.
"Katanya, 'Enggak apa-apa, kalau mati di tangan Tuhan'," ujar Tita yang mengaku mendengar langsung jawaban pembinanya tersebut.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sebanyak 10 siswa ditemukan dalam keadaan tewas akibat kejadian ini.
Sementara itu, puluhan siswa lainnya mengalami luka-luka.
Kini, polisi telah menetapkan seorang pembina sekaligus guru SMP Negeri 1 Turi berinisial IYA sebagai tersangka.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (TribunJogja.com/ Christi Mahatma Wardhani) (Kompas.com)