TRIBUNNEWS.COM, MALUKU - Seorang siswi SD di Maluku harus masuk rumah sakit setelah dirudapaksa oleh pria tak dikenal.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (21/2/2020) saat korban tengah membuang sampah di belakang rumahnya.
Korban yang masih duduk di bangku kelas 1 SD itu pun kini harus mendapat perawatan intensif di RSUD Namlea.
Sebelum kejadian, korban memang dimintai tolong ibunya untuk membuang sampah di belakang rumah.
Selang beberapa saat, korban tiba-tiba berteriak meminta tolong.
Setelahnya korban mengadu kepada ibunya bahwa ada seorang pria yang hendak membunuhnya.
• Kisah Pilu Pelajar Tewas Tenggelam saat Akan Diberi Kejutan, Teman Sudah Berusaha Menolong Korban
• Kenalkan Kapolres Bogor yang Baru AKBP Roland Ronaldy, Sempat Kaget saat Tahu Luas Wilayah Bogor
Sang ibu pun kaget terlebih kondisi korban saat itu memprihatinkan.
Saat itu, mulut dan paha atas korban terus mengeluarkan darah.
Sang ibu baru sadar jika anaknya diperkosa oleh pria tak dikenal setelah dilakukan pemeriksaan.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Pulau Buru AKP U Futuwembun membenarkan adanya kejadian siswi SD diperkosa pria tak dikenal.
"Iya benar, seorang siswi SD diperkosa orang tidak dikenal, kejadiannya itu tadi,” kata Futuwembun saat dikonfirmasi, Jumat malam.
Ia menjelaskan bahwa pelaku yang belum diketahui identitasnya itu masih buron.
"Pelakunya masih dalam penyelidikan, masih dikejar,” kata dia.
Futuwembun menyebut, saat ini tim dari Polres Pulau Buru telah dikirim ke desa tersebut untuk memburu pelaku pemerkosaan yang tidak diketahui identitasnya.
"Sementara tim sudah diturunkan ke sana dan masih bekerja, jadi saya belum bisa berkomentar lebih jauh," kata Futuwembun.
Foto korban tersebar
Seperti diwartakan Kompas.com, sejumlah foto korban tiba-tiba beredar luas di grup WhatsApp dan juga media sosial Facebook.
• Namanya Sampai Trending karena Pernyataan Kehamilan di Kolam Renang, Sitti Hikmawaty Buka Suara
Foto-foto yang beredar itu tampak sangat vulgar dan tidak pantas.
Beredarnya foto-foto itu pun menuai kritik dan kecaman dari warganet serta publik di Maluku.
Terkait hal ini Kapolsek Waiapo, Kabupaten Buru, Ipda Andy Erwin Poleonro menyesalkan beredarnya foto-foto tersebut hingga menjadi konsumsi publik.
"Kami tidak tahu mengapa itu bisa beredar, yang jelas kami sangat menyayangkan kejadian itu," kata Andy saat dimintai tanggapannya via telepon seluler, Minggu (23/2/2020).
Dia mengungkapkan, saat korban dilarikan pertama kali ke Puskesmas di Lolongguba, ada banyak petugas puskesmas dan warga yang ikut mengambil foto-foto tidak pantas tersebut dan kemudian menyebarkannya lewat Facebook.
"Kalau tidak salah itu dari puskesmas, itu karena saat (korban) dibawa lari dari TKP ke puskesmas itu banyak sekali itu orang puskesmas dan masyarakat yang mengambil gambar dan memposting foto sampai menyebar itu,” ungkapnya.
Ia mengakui anggotanya ikut mengambil dokumentasi korban sebagai bahan laporan untuk pimpinan.
Namun, foto yang diambil tidak seperti foto yang tersebar luas di media sosial yang saat ini menuai kecamaan masyarakat luas.
"Kita juga bagi sebagai laporan ke pimpinan tapi kita tahu foto yang pantas," katanya.
• Kisah Pilu Pelajar Tewas Tenggelam saat Akan Diberi Kejutan, Teman Sudah Berusaha Menolong Korban
Di sisi lain ia mengakui, beredarnya foto-foto korban itu sangatlah tidak etis dan hal itu akan berpengaruh secara kejiwaan bagi korban dan juga keluarganya.
Menurutnya sampai saat ini belum ada keberatan atau laporan dari keluarga korban terkait beredarnya foto-foto tersebut.
“Kalau ada keberatan dari keluarga kita akan panggil pihak-pihak yang foto dan menyebarkan itu ke medsos, dan kasus ini bisa kita diusut kita akan lihat unsur pasalnya,” ungkapnya.
(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)