TRIBUNNEWS.COM - Darwanto alias Kodir (37) dan Mbah Sudiro (71), dua warga yang melakukan aksi penyelamatan siswa-siswi SMPN 1 Turi, Sleman yang hanyut dalam kegiatan susur sungai Sempor menerima penghargaan dari Kementerian Sosial RI.
Tak hanya itu, Bupati Sleman melalui wakil Bupati Sri Muslimatun juga memberikan apresiasi berupa tali asih kepada keduanya yang telah bertaruh nyawa demi menyelamatkan siswa SMPN 1 Turi Sleman.
Kementerian Sosial memberikan penghargaan kepada Kodir dan Mbah Sudiro saat Sosialiasi Program Restorasi Sosial Kemensos RI pada Selasa (25/2/2020).
Adapun penghargaan kepada Kodir dan Mbah Sudiro diserahkan oleh Rachmat Koesnadi, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial RI.
Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi atas keberanian yang dilakukan oleh Kodir dan Mbah Sudiro.
“Kami sangat mengapresiasi kerja kemanusiaan teman- teman semua, khususnya kepada pak Kodir dan pak Sudiro. Kalau tidak ada mereka, mungkin korban bisa lebih. Terima kasih banyak pak," ucap Rachmat, dikutip dari Tribun Jogja.
Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial Provinsi DIY, Untung Sukaryadi juga menyampaikan hal yang sama dan memberikan apresiasi kepada keduanya.
“Mas Kodir dan mbah Sudiro ini, patut dicontoh. Naluri kemanusiaannya membuat lupa kalau risikonya cukup besar. Nalurinya itu modal besar kemanusiaan," ujar Untung.
Pemberian penghargaan itu juga turut disaksikan oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo yang saat itu juga meresmikan Sekretariat Relawan Sembada.
Baca: Aksi Heroik Kodir, Sosok Pertama Tolong Puluhan Korban Susur Sungai Sendirian Pakai Tangga Bambu
Sehari sebelumnya, Kodir dan Mbah Sudiro didatangi oleh Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun.
Bertempat di kediaman Kodir, Sri Muslimatun yang bertemu keduanya menyampaikan terimakasihnya atas aksi yang dilakukan oleh Kodir dan Mbah Sudiro.
Ia mengaku berduka dengan peristiwa yang menyebabkan 10 siswa kehilangan nyawa itu.
Wakil Bupati Sleman, itu kemudian mendengar kisah Darwanto dan juga sosok penolong lainnya, seperti Mbah Sudiro yang usianya sudah 71 tahun.
"Ceritanya pada saat murid itu terkena musibah, Mas Darwanto ini mau mancing dan mendengar teriakan anak-anak minta tolong. Mendengar itu Mas Dar langsung ke sungai dan melihat anak-anak diterjang arus banjir," tutur Muslimatun.
Baca: Fakta Baru Insiden Susur Sungai di Sleman, Sri Sultan Sebut Kepsek Kena Sanksi, Motor Relawan Dicuri