Pertemuan dengan Orangtua Wali Murid
Mengutip POS-KUPANG.com, pihak sekolah menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh dua siswa kelas XII terhadap adik kelas mereka.
Sekolah juga telah memanggil para orangtua dan menyepakati beberapa hal.
Deodatus meminta pertimbangan orangtua terkait persoalan yang mencoreng para pembina.
Pihak sekolah juga telah mengambil keputusan untuk "merumahkan" kedua siswa itu.
Deodatus mengatakan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh di rumah sakit kepada 77 siswa yang diduga telah mendapat hukuman tak manusiawi itu.
Terkait adanya sikap orang tua yang memutuskan untuk memindahkan anak mereka, RD Deodatus menyebut itu hak setiap orang tua.
Pernyataan Orangtua dan Siswa
Orangtua dari seorang murid, Avelinus Yuvensius mengaku kecewa dengan kejadian tersebut.
"Anak saya juga salah satu korban. Saya tidak tau jelas apakah dia juga disuruh makan atau tidak."
"Tadi saya dan beberapa orangtua sudah ikuti pertemuan. Terus terang kami orangtua kecewa."
"Saya begitu dengar marah dan kecewa. Tadi kami minta ada sanksi dari sekolah," ujar Avelinus, dikutip dari POS-KUPANG.com, Selasa (25/2/2020).
Baca: Curhat Siswa yang Disodorkan Kotoran Manusia dengan Sendok: Setelah Makan Kami Semua Menangis, Jijik
Baca: Kronologi 77 Siswa Seminari BSB Maumere Dihukum Makan Kotoran Manusia, Pelaku Dikeluarkan Sekolah
Sementara itu, seorang siswa mengaku menjadi korban perilaku kakak kelas.
Ia mengungkapkan, awalnya seorang temannya mengalami sakit saat hendak buang air.