TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Totok Dwi Prasetyo bisa dibilang jadi menantu durhaka.
Gara-gara tak dikasih utang oleh mertuanya, ia dengan sadis membunuh ibu mertuanya Siti Fadilah kemudian menguras hartanya.
Tak hanya sadis dan kejam, Totok Dwi Prasetyo juga licik.
Bagaimana tidak, seusai menghabisi nyawa mertuanya sendiri, pria 25 tahun itu tega mengambil hartanya.
Bapak satu anak yang tinggal di Perum Pasegan Asri, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo tersebut mengambil perhiasan, ATM, dan Ponsel korban.
"Setelah korban tewas, pelaku mengambil perhiasan di rumah korban. Sejumlah gelang dan cincin emas," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, Rabu malam (26/2/2020).
Baca: Kronologi Kepala Dusun di Bulukumba Potong Kemaluan Warganya Hingga Tewas, Ini Pemicunya
Baca: Pembunuh Guru SD Ditembak Mati saat Ditangkap, Ternyata Jalin Hubungan Spesial dengan Istri Korban
Tak hanya itu, menantu biadab ini juga mengambil ponsel dan kartu ATM milik korban.
Tapi belum sempat dipakai, sudah keburu tertangkap polisi.
Totok tertangkap di rumah neneknya yang berada satu desa dengan rumah mertuanya.
Tempat kejadian perkara, Desa Ganting, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.
Pelaku datang sekira pukul 09.00 saat rumah dalam keadaan sepi.
Korban sendirian di sana.
Pelaku bermaksud meminjam uang Rp 3 juta.
Karena tidak diberi, dia mencekik mertuanya itu kemudian membantingnya hingga tergeletak di lantai.
Pelaku lantas memukul korban dengan miniatur kapal dari keramik.
Tak berhenti di situ, korban diseret ke dapur dan kepalanya dipukul pakai tabung elpiji 3 kg.
Pelaku juga sempat berulang kali menghujamkan gunting ke dada dan kemaluan korban.
Setelah itu dia mengambil perhiasan, ATM dan Ponsel korban.
Korban kemudian ditinggal di dalam rumah dalam kondisi dikunci dari luar. (M Taufik)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Seusai Habisi Nyawa Mertuanya, Totok Ambil ATM, Perhiasan, dan Ponsel, Berawal Gagal Utang Rp 3 Juta