Lantas, Deodatus pun menceritakan bagaimana kronologi dari peristiwa tersebut.
Kejadian itu, kata dia, dilakukan dua siswa kelas XII yang bertugas menjaga kebersihan area asrama siswa kelas VII.
Deodatus menceritakan, insiden itu bermula ketika salah seorang siswa kelas VII membuang kotorannya sendiri.
Siswa itu membuangnya di kantong plastik yang disembunyikan dalam lemari kosong di kamar tidur.
Setelah makan siang, dua kakak kelas yang ditugaskan menjaga kebersihan kamar tidur kelas VII menemukan plastik berisi kotoran manusia itu.
Dua kakak kelas itu mengumpulkan siswa kelas VII.
Mereka geram dan menanyakan asal muasal kotoran tersebut.
Namun, tak ada siswa kelas VII yang mau mengaku.
Padahal dua kakak kelas itu berkali-kali meminta siswa kelas VII untuk memberi tahu.
Para siswa kelas VII pun kekeuh tak ada yang mau mengaku.
Alhasil dua kaka kelas tersebut dirundung amarah karena tidak ada siswa yang jujur.
Lantas seorang kakak kelas mengambil kotoran dengan sendok makan dan menyentuhkannya ke bibir dan lidah siswa kelas VII.
Perlakuan yang didapat setiap siswa kelas VII berbeda.
Setelah itu, dua siswa kelas XII itu meminta para juniornya merahasiakan insiden tersebut.