Adu mulut keduanya sama - sama dengan nada tinggi.
Sehingga kalau dilihat videonya yang viral itu seolah ada peristiwa besar.
"Padahal itu biasa saja, dan apa yang terjadi itu juga tidak berkepanjangan," kata Hanas.
Tapi, lanjut Hanas, seolah peristiwanya heboh, karena ada yang merekam dan videonya viral muncul di medsos.
Dari medsos itu kemudian pihak Polres mengambil inisiatif positif untuk mencari duduk masalahnya agar tidak menjadi multi tafsir di masyarakat.
"Tadi ke Polres Lamongan, saya ikut mendampingi. Dan klir tidak ada masalah.
Guru dan siswi juga damai saling memaafkan," ungkap Hanas.
Hanas juga tidak bisa menyalahkan persepsi setiap orang yang melihat video tersebut.
"Kita tidak bisa menyalahkan persepsi mereka yang melihat video," katanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP David Manurung dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya selisih paham antara guru dan murid.
Sehingga sempat cekcok.
Setelah dilakukan pendalaman pada semua pihak.
Keduanya sama - sama mengakui kesalahan.
Sehingga mereka tidak mau membawa masalah ini lebih jauh.