Bagaimana dengan siswa-siswi yang berada di pinggir sungai sambil memegangi tebing?
"Adik saya, Tri Nugroho, ikut turun. Ia mengevakuasi mereka," imbuh Kodir.
Selama mengevakuasi anak-anak, Kodir tak melihat ada siswa maupun siswi hanyut terbawa arus.
Semua bertahan diri dengan cara memegangi apapun yang ada di sekitar sungai.
Di tempat lain, Kodir melihat beberapa warga juga mencoba mengevakuasi siswa-siswi yang berada di pinggir sungai sambil memegangi bebatuan. Mereka membantu pakai tali.
Baca: Seorang Pria Kurung Istrinya di Kamar Mandi karena Takut Terkena Virus Corona
Setelah semua terevakuasi dan berada di atas tebing, Kodir coba mencari tangga bambu. Ia mengambil tangga milik warga yang tinggal tak jauh dari lokasi.
"Saya menyeberangkan mereka ke jalur yang memungkinkan untuk dilalui. Proses evakuasi yang saya lakukan berlangsung lebih kurang tiga jam, pukul 14.30 sampai 17.30," ungkapnya.
Setelah menolong siswa-siswi, ia pulang. Selepas Magrib, ia kembali ke lokasi untuk menyisir korban lain. Ia juga ke Lembah Sempor sampai pukul 21.30.
"Di sana, ia melihat SAR gabungan menemukan korban ketujuh meninggal dunia," ucap Kodir.
Senin (24/2/2020) pagi, Kodir menerima penghargaan dari Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun.
Hari sebelumnya, ia mendapat banyak apresiasi dari berbagai pihak. Semua berkat upaya tulusnya menolong siswa-siswi hanyut.
Terima kasih, Mas Kodir!
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Terima Kasih, Mas Kodir! Kisah Heroik Penyelamat Puluhan Siswa Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi