TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Hingga hari Rabu (4/3/2020) malam, tercatat ada 8 orang yang sedang dalam pengawasan di Bali berkaitan dengan virus corona atau Covid-19.
Terakhir, seorang warga negara Denmark dirujuk dari RSD Mangusada, Badung, ke RSUP Sanglah, Denpasar, untuk menjalani observasi di ruang isolasi.
Sebelumnya, sudah ada tujuh pasien dalam pengawasan virus corona.
Ketujuh pasien ini dirawat di tiga rumah sakit berbeda.
Rinciannya, 2 orang di RSUP Sanglah, 1 orang di BRSU Tabanan, 3 orang di RSUD Gianyar, dan 1 orang di RSD Badung.
"Tambah satu dari WN Denmark, jadi 8," ujar Kepala Dinas Kesehatan, I Ketut Suarjaya, usai mengikuti rapat paripurna di gedung DPRD Bali, Denpasar, Bali, Rabu (4/3/2020).
Dari informasi yang diterima, WN Denmark awalnya diketahui berobat di RS BIMC Badung.
Pria berinisial R (29 tahun) itu menginap di salah satu hotel di Badung selatan.
Ia mengalami demam yang sangat tinggi dan memeriksakan dirinya ke BIMC.
Namun karena kekurangan alat, pasien pun dibawa ke RSD Mangusada, Rabu (4/3/2020) pukul 10.00 Wita.
Baca: Pablo Benua Tepis Isu Ceraikan Rey Utami, Ungkap Sumpah Setia Akan Selalu Ada Meski Corona Mengancam
Baca: Jadi Runner Up Indonesian Idol 2020, Tiara Anugrah Akui Telah Bercita-cita Jadi Penyanyi Sejak SD
Pantauan di lokasi, situasi IGD RSD Mangusada langsung disterilisasi.
Pada pintu masuk dijaga ketat oleh sekuriti.
Masyarakat yang ingin menjenguk keluarganya di IGD disarankan melalui pintu sebelah timur.
Direktur RSD Mangusada, dr Ketut Japa, menyatakan pasien dirawat dengan gejala panas tinggi.
"Tapi bukan virus corona," tandasnya.
Beberapa jam kemudian, pasien WN Denmark ini dirujuk ke RSUP Sanglah.
"Pasien WNA itu mengalami demam, batuk, dan pilek. Akan tetap kami observasi dan mengambil sampelnya," ujar Suarjaya melalui pesan WhatsApp (WA), tadi malam.
Di RSUP Sanglah sebelumnya ada tiga pasien dalam pengawasan virus corona.
Baca: Jelang Arema FC Vs Persib Bandung, 2 Pemain Anyar Feby Eka dan M Iksan Dapat PR, Siap Dimainkan?
Baca: Dampak Virus Corona, Peluncuran Realme 6 di India Dibatalkan, Digantikan Lewat Live Streaming
Berdasarkan hasil laboratorium, kini ketiganya sudah dinyatakan negatif corona.
"Sementara, untuk tujuh pasien dalam pengawasan sebelumnya sudah diambil sampel, namun hari ini (kemarin, red) belum keluar hasilnya," tambah Suarjaya.
Riwayat TBC
Terpisah, dua pasien dalam pengawasan atau observasi virus corona di BRSU Tabanan, kondisinya sudah semakin membaik, Rabu (4/3/2020).
Dua pasien yang merupakan seorang warga negara Rusia dan seorang warga Bali ini memang memiliki riwayat penyakit TBC.
Ketua Tim Penanggulangan Coronavirus BRSU Tabanan, dr I Gede Sudiarta, didampingi Dirut BRSU Tabanan, dr I Nyoman Susila, seizin Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr I Nyoman Suratmika menyatakan, setelah dilakukan visit oleh dokter spesialis paru kondisi dua pasien observasi virus corona ini dinyatakan sudah membaik.
Visit dilakukan sekitar pukul 13.09 Wita.
Baca: Akan Dipilih Jokowi, Berikut 4 Calon Pemimpin Ibu Kota Baru: Ahok hingga Bupati Banyuwangi
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG Maluku Hari Ini Kamis 5 Maret 2020, Ambon Hujan sejak Siang Hingga Malam
"Sejak diterima dari rumah sakit, pasien memang tidak ada panas dan sesak. Mereka hanya ada gejala batuk dan pilek. Dan setelah dilakukan visit kondisinya sudah membaik," ujarnya, Rabu (4/3/2020).
Kemudian, kata dia, dua pasien ini memang ada riwayat penyakit paru atau TBC.
Bahkan, pasien laki-laki rujukan dari RS Wangaya Denpasar sudah sempat mendapatkan perawatan selama 10 tahun dan sudah mendapat pengobatan dengan tuntas.
Begitu juga dengan WNA Rusia yang merupakan pasien rujukan dari RSUD Sanjiwani Gianyar.
"Jadi mereka memang ada riwayat penyakit paru-paru. Pengakuan mereka masing-masing sudah mendapatkan pengobatan tuntas," ungkapnya.
Pihak rumah sakit saat ini masih menunggu hasil laboratorium swab tenggorokan dari pasien.
Yang satu orang WNA Rusia juga sudah dilakukan swab tenggorokan kedua kali oleh Dinkes Provinsi Bali, Rabu siang.
Hal itu dikakukan sesuai syarat, yakni dua kali pengambilan swab tenggorokan.
Hasilnya kemudian dikirim ke Kementerian Kesehatan.
Baca: BTS Rilis Video Music Black Swan, Fokus Tampilkan Jimin Tarikan Tarian Kontemporer
Baca: Baca Ramalan Zodiak Sabtu 7 Maret 2020: Leo Tak Boleh Merasa Bingung, Virgo Bersinar dengan Baik
Warga Karangasem
Selain 8 pasien dalam pengawasan virus corona yang didata Dinkes Bali, ada juga seorang warga Karangasem dipantau oleh tim survailans dari Dinkes Karangasem.
Ia memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri yaitu Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah umrah.
Kadinkes Karangasem, Gusti Bagus Putra Pertama, menjelaskan warga Karangasem ini mengeluhkaan beberapa penyakit sepulang dari Arab Saudi, seperti flu, batuk, serta demam.
"Sesuai SOP Kementerian Kesehatan (Kemenkes) warga yang sempat lakukan perjalanan ke luar negeri, serta mengalami gejala-gejala seperti flu, batuk, sesak, dan deman untuk dipantau," kata Gusti Bagus, Rabu (4/3/2020) siang.
Dinkes Karangasem telah mengirim dua petugas Puskesmas Karangasem melakukan pemeriksaan.
Saat ini masih pengecekan, dan rencana dilakukan observasi di RSUD Karangasem.
"Semoga yang bersangkutan sehat, dan tak terkena virus apapun. Sampai sekarang masih pengecekan, dan masih didalami. Yang bersangkutan saat ini masih dirawat di rumahnya," ungkap Gusti Bagus.
Teknis Pemusatan
Untuk memudahkan penanganan dan pengawasan, Dinas Kesehatan Bali berencana menyatukan 8 pasien dalam pengawasan virus corona atau Covid-19 di seluruh Bali ini di RSUP Sanglah.
Baca: DPD RI Sarankan Pemerintah Bentuk Crisis Centre Covid-19
Baca: Cerita 3 Petugas KPK yang Sempat Dikepung Warga dan Dibawa ke Kantor Polsek karena Dikira Penculik
Suarjaya mengatakan, timnya sedang menyiapkan teknis pemusatan.
Selain itu, Dinkes Bali juga masih menunggu kesiapan dari RSUP Sanglah.
"Tim kami sedang menyiapkan, sehingga semua kasus kita satukan agar memudahkan memonitor. Tapi tergantung kesiapan RSUP Sanglah," kata Suarjaya.
RSUP Sanglah saat ini memiliki 4 ruangan isolasi yang bisa dikembangkan menjadi 18 ruangan.
Rumah sakit terbesar di Bali ini juga memiliki tim dokter dan perawat khusus untuk menangani pasien pengawasan virus Corona.
Suarjaya menambahkan, meskipun terdapat pasien baru dalam pengawasan, ia menegaskan Bali masih aman.
Dari setiap sampel pasien yang dalam status pengawasan yang dikirim ke laboratorium, hasilnya negatif.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik, karena setiap orang yang demam bukan berarti mengarah ke infeksi virus corona atau pneumonia berat.
Untuk protap pengawasan juga harus disertai dengan gejala awalnya seperti apa, foto rontegen, dan pemeriksaan laboratorium.
Sementara Dirut BRSU Tabanan, dr I Nyoman Susila, menyatakan masyarakat tak usah khawatir meskipun rumah sakit merawat pasien observasi virus corona.
Baca: Sebelum Meninggal Diinjak Gajah, Sertu Iskandar Zulkarnain Sempat Urus Anaknya Mengikuti Tes Polisi
Baca: Rincian Gaji PNS yang Sudah Diangkat, Golongan IV Rp 3,5 Juta per Bulan Belum Termasuk Tunjangan
Sebab, pasien tersebut belum tentu positif.
Andaikan nanti positif, petugas medis sejak awal sudah memperoteksi untuk melindungi orang sekitar dan petugas medis.
"Kita kan sudah waspadai sejak awal, artinya sudah diproteksi dengan baik. Kami rasa di sini tak ada yang kena virus, karena kita sudah waspada sejak awal jadi tidak mungkin ada kebocoran," jelasnya.
Dia mengimbau agar masyarakat tak resah ketika datang ke rumah sakit yang merawat pasien observasi virus corona seperti BRSU Tabanan.
Sebab, penularan virus corona ini melalui percikan dari batuk ataupun bersin.
Jadi tidak dibawa oleh udara.
"Jadi walaupun kita merawat pasien, kita tetap menjamin keselamatan pasien dan karyawan. Karena jika pasien kami terancam, kan karyawan juga terancam. Sehingga kami sudah proteksi hal tersebut," tegasnya. (sui/gus/sar/ful/mpa)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul 8 Pasien dalam Pengawasan Virus Corona di Bali, Dinkes Rencana Pusatkan Observasi di Sanglah