Sebelumnya tiba di Asrama Haji Gubernur Sulsel pada sekitar pukul pukul 21.00 wita, disusul menteri agama pada sekitar pukul 21.30 wita.
Dari Asrama Haji Sudiang, Habib Luthfi langsung ke Sulbar dan baru tiba kembali di Makassar, Selasa (3/3/2020) malam dan langsung ke Darul Ahsan.
“Beliau nginap di Darul Ahsan,” ujar Humas Jam’iyyah Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassary, Ibrahim Tiro.
Dalam sambutan pada pembukaan Silaknas MATAN, menteri agama (menag) mengatakan Asrama Haji Sudiang Makasar menjadi saksi sejarah mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Mereka hadir untuk saling berbagi ilmu pengetahuan, mendiskusikan makna hidup dan kehidupan sekaligus memaknai perjuangan dalam wadah MATAN.
"Indonesia dengan mayoritas beragama Islam, salah satunya berkat perjuangan para mutashowwifin, para sufi yang membawa Islam dalam corak damai, lentur dan indah sesuai dengan karakter masyarakat nusantara. Tentu dengan tidak mengesampingkan pembawa Islam lainnya di bumi nusantara," jelas menag.
Menurut menag, sejarah telah mencatat peran dan kontribusi para sufi yang ditandai dengan perjuangan Walisongo di Jawa dan para wali lain yang tersebar di berbagai daerah Indonesia.
“Sebagai anak kandung JATMAN, MATAN memiliki tanggung jawab kelembagaan efektif untuk menyebarluaskan Islamnya orang Indonesia yaitu Islam yang bercorak sufisfik,” kata menag.
Dia menegaskan, Islam bercorak sufistik menjadi sangat penting agar generasi muda saat ini, utamanya kelompok millenial tidak terputus rantai atau sanad keagamaannnya. “Sanad keislaman orang Indonesia sangat jelas, yaitu para ulama dan mutashowwifin hingga kepada Nabi Muhammad SAW,” ujar menag.(wahyu susanto/as kambie)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Ijazah Umum Salawat Penangkal Virus Corona dari Habib Luthfi Bin Yahya Disampaikan di Kota Makassar