News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gus Andyka Disebut Sempat Menduduki Batu Keramat di Gunung Batur Sebelum Tewas Terjatuh ke Jurang

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto korban semasa hidup Gus Andyka (kiri), Lokasi jatuhnya seorang pendaki asal Gianyar di Gunung Batur, Bangli, Minggu (8/3/2020).

"Setelah dicek, ternyata salah satu rekan dari sembilan pendaki itu," ujar Kepala Resort Gunung Batur Bukit Payang BKSDA Bali, I Wayan Sumerta, Minggu (8/3/2020).

Baca: Para Penumpang Kapal Pesiar Viking Sun Ditolak di Semarang Tapi Bisa Jalan-jalan di Bali

Baca: Abun Sungkar dan Dannia Salsabilla Malu-malu Saat Ditanya Soal Cinlok, Katanya . . .

Menyadari Gus Andyka terjatuh, rekan pendaki, pemandu, serta para pendaki lainnya membantu melakukan pencarian.

"Sekitar pukul 7.30 Wita Pendaki tersebut bisa dievakuasi pada kedalaman kurang lebih 40 meter," jelas Sumerta.

Selain dikenal curam, Sumerta juga menyebut lokasi sekitar tempat kejadian juga terkenal angker.

Ia tak memungkiri kerap ada kejadian pendaki terpeleset, namun tidak sampai meregang nyawa.

"Yang terjadi hari ini (kemarin, red) pas berada di kecuraman, sehingga korban tidak bisa diselamatkan. Memang korban sebelumnya sempat duduk, dan oleh rekannya disarankan agar hati-hati mengingat suasana masih gelap."

Seorang nelayan sedang mencari ikan saat matahari menyingsing di Danau Batur, yang merupakan danau di kaldera Gunung Batur pada ketinggian 1.050 mdpl. Permukaan air Danau Batur seluas 16.05 KM2, yang terletak di Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.(KOMPAS.com / RONNY ADOLOF BUOL) (KOMPAS.com / RONNY ADOLOF BUOL)

"Apalagi posisi pada ketinggian itu curam. Kemungkinan anak-anak itu kelelahan, serta kedinginan, di samping kurang hati-hati," jelas Sumerta.

Sumerta juga menyebut kejadian nahas yang dialami Gus Andyka bukan kali pertama.

Pada tahun 2009 silam, juga pernah terjadi hal serupa. Saat itu seorang wisatawan asing jatuh hingga meninggal dunia.

"Banyak pengaruh yang menyebabkan hal itu terjadi. Karena itu, kami kerap mengimbau kepada para pendaki untuk tetap hati-hati serta waspada. Karena kita tidak tahu bagaimana alam ini," katanya.

Rambu Rusak

Di lokasi sekitar tempat kejadian, pihak BKSDA sesungguhnya sudah kerap memasang rambu imbauan kepada para pendaki.

Namun demikian papan imbauan yang dipasang kerap rusak dan hilang.

Gunung Batur ()

Padahal, tujuan pemasangan papan imbauan itu untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Sumerta mengatakan, sekitar enam bulan lalu pihaknya telah memasang lima papan imbauan di masing-masing titik yang dianggap rawan.

Antara lain di pos tiket, warung, maupun pos-pos pendakian.

"Sepekan lalu sempat kami cek, kondisi rambu di sana ada yang robek, ada pula yang digunakan sebagai tenda," ungkapnya.

Pihak BKSDA mengimbau para pendaki untuk mematuhi aturan.

Di antaranya kondisi tubuh wajib sehat, wajib melapor kepada petugas sebelum pendakian, serta didampingi oleh pemandu.

Dengan kondisi papan imbauan yang telah rusak, Sumerta mengatakan akan segera melakukan perbaikan.

"Kami akan menambah papan imbauan, serta akan berupaya menambah pengamanan berupa pagar pembatas," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Keluarga Gelar Upacara Pecaruan Guru Piduka di Lokasi Jatuhnya Gus Andyka, Begini Sebabnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini