TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Meninggalnya Ida Bagus Andyka Eka Arcana (24) asal Banjar Pasdalem, Gianyar, saat mendaki Gunung Batur dianggap sebagai kecelakaan pendakian biasa oleh pihak berwenang.
Namun, menurut pihak keluarga Andyka, ada hal niskala yang harus diselesaikan oleh keluarga.
Yakni menggelar pecaruan guru piduka atau penebusan kesalahan korban.
Pecaruan ini akan digelar pada Senin (9/3/2020) pukul 08.00 Wita di tempat kejadian jatuhnya Andyka, yakni di puncak Gunung Batur setinggi 1.715 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Keluarga korban, yaitu Ida Bagus Ananda Manuaba, mengatakan bahwa pihak BKSDA Bangli telah mendatangi rumah duka.
Dalam laporannya, selain menyebut hal-hal yang bersifat sekala (nyata), pihak BKSDA juga mengungkapkan hal-hal yang bersifat niskala.
Dari segi niskala disebutkan bahwa mendiang Andyka sempat menduduki batu keramat di sekitar lokasi kejadian, sehingga dia pun terjatuh.
Menurut pihak keluarga, dalam keyakinan Hindu di Bali, hal tersebut tidak bisa dikesampingkan.
Karena itu, demi ketenangan arwah mendiang, pihak keluarganya akan menggelar upacara pecaruan guru piduka di lokasi kejadian jatuhnya Andyka.
Selain itu, Gus Ananda yang selama ini sering mendaki, juga mempercayai kekeramatan batu tersebut.
"Besok (hari ini, red) kami akan mengadakan pecaruan guru piduka sekitar jam delapan pagi. Pemangku di sana juga telah menginformasikan pada kami," ujarnya.
Baca: Detik-detik Pertemuan Raffi Ahmad & Yuni Shara Dibongkar Kristina, Ada Salam Tak Tersampaikan
Baca: Tetangga Ungkap Kebiasaan Gadis SMP Pembunuh Bocah 6 Tahun: Pendiam, Suka Mengurung Diri di Lantai 2
Data yang dihimpun Tribun Bali, selama ini korban tinggal bersama ibu dan adiknya.
Sementara ayahnya telah meninggal dunia sejak lama.
Selama ini, korban dikenal gemar bermain game online. Kegiatan pendakian ke Gunung Batur baru pertama kali dilakukannya.