Selanjutnya piket opsnal Polsek Sunggal langsung meluncur ke TKP dan melakukan olah TKP dipimpin Panit Reskrim Iptu J Simamora.
"Hasil keterangan saksi yang mengetahui awal ditemukan mayat ditemukan pukul 14.00 WIB, saksi pemilik ladang Heber Sembiring sedang duduk-duduk di gubuk di ladangnya," tuturnya.
Ia menyebutkan, ciri-ciri korban saat ditemukan memakai celana sekolah pramuka, memakai ikat pinggang merk pidey dan mengenakan kaos warna baju abu-abu serta terdapat gelang kain seperti tali sepatu di bagian tangan sebelah kiri.
Baca: Perbandingan Hari Libur di Indonesia dengan Negara Lainnya, Singapura Hanya 11 Hari
Baca: Respons Pelecehan Seksual Siswi SMK, Menteri PPPA Prihatin, Imbau Masyarakat Tak Sebar Video
Dari tiga saksi yang diperiksa yaitu saksi pertama Rahmat Surbakti merupakan Kadus 17 Sempat Aris, kedua Pemilik ladang Heber Sembiring, dan saksi ketiga Mimpin Ginting.
"Dimana kronologinya pada Senin 9 maret 2020 sekitsr pukul 14.00 WIB, saksi Heber Sembiring sedang duduk-duduk di gubuk di ladangnya. Lalu datang saksi Mimpin menghampiri saksi heber mengatakan ada mayat yang tergeletak di ladangnya," tutur Kapolsek.
Kemudian Heber mengecek dan melihat ke tempat mayat yang dikatakan Mimpin.
Setelah saksi di TKP dan melihat mayat tersebut, lalu Heber menghubungi Rahmat Surbakti selaku kadus setempat.
"Mendapatkan berita tersebut, kemudian Kadus menghubungi Polsek Sunggal. Kemudian tim opsnal Polsek Sunggal bersama Kanit Reskrim mengamankan TKP dan memangil tim ident Polrestabes Medan," tuturnya.
Setelah tim inafis selesai identifikasi korban, lalu korban di bawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.
"Untuk penyebab kematian, masih menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara Medan," kata dia.
Ia menyebutkan saat ini timnya tengah mengejar pelaku.
"Kita sedang lakukan penyelidikan dan mengejar pelaku," kata Yasir. (vic/tribunmedan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Polisi Kejar Pembunuh Siswa di Sei Semayang, Sudah Meninggal 3 Hari, Diautopsi di RS Bhayangkara