Kemudian, di hari berikutnya atau Jumat, saksi yang diperiksa bertambah jadi 12 orang.
Berikutnya, pada hari ketiga, bertambah lagi menjadi 15 orang saksi.
Hingga hari kelima pascatemuan jenazah tersebut, sudah ada 35 saksi yang diperiksa jajaran Polres Cimahi.
Satu di antara sejumlah saksi yang diperiksa adalah orang yang pertama kali menemukan jenazah Intan.
Orang tersebut lah yang juga melaporkan ke satpam hotel mengenai penemuan mayat gadis malang itu.
Sementara itu, duka dan kesedihan mendalam tentu saja dirasakan oleh keluarganya.
Tak henti-hentinya ibunda korban, Nita, menangisi kepergian anak gadisnya ini hingga ke pemakaman.
Nita mengatakan, terakhir kali ia berhubungan anaknya pada Minggu (1/3/2020) malam.
Saat itu, keduanya berinteraksi lewat video call atau panggilan video di ponsel.
Nita mengatakan, anaknya saat sedang ditelpon sedang berada di kamar indekosnya di Bandung.
Dia sedang bersama laki-laki yang merupakan pacarnya.
"Saya minta anak saya pulang karena ada yang perlu dibicarain. Tapi belum bertemu sudah (meninggal)," ujarnya, kepada wartawan termasuk TribunJabar.id, Jumat.
Hal senada juga dikatakan oleh Asep Saeful Pallah (44), pihak keluarga dari Intan.
Dia mengatakan, sebelum meninggal, Intan memang sempat menyewa kamar indekos di Bandung selama tiga pekan.