TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Penyidik Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polresta Balikpapan terus melakukan penyelidikan terhadap pelaku pengetap BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis premium bersubsidi di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Dari keterangan kedua tersangka yang telah berhasil diamankan unit Tipiter Polresta Balikpapan pada Minggu (8/3/2020), hingga kini terus dilakukan penyelidikan untuk mengetahui keberadaan para pengetap BBM lainnya.
Kedua pelaku yang telah diamankan bernama Asriadi Sellang (39) dan Eree Suardi (28).
Tersangka menjadi salah satu pelaku yang memasok ke pedagang bensin eceran Pertamini di wilayah Kota Balikpapan.
"Dijual ke Pom Mini udah nyuplay tujuh bulan," kata pelaku Asriadi saat dimintai keterangan lanjutan di Mapolresta Balikpapan, Selasa (10/3/2020).
Baca: Mahasiswa Gunadarma Suarakan 7 Tuntutan pada Pihak Universitas, Salah Satunya Transparasi Anggaran
Baca: Lebih dari 59.000 Pasien di China Pulih dari Virus Corona, Dapat Pengobatan Secara Tradisional
Dia mengatakan dalam melakukan pengetapan BBM tidak sendiri, namun ada sekitar 114 orang yang tergabung dalam grup WhatsApp.
Dalam grup tersebut mereka berdiskusi membahas tentang rencana dan strategi dalam mengambil BBM bersubsidi tanpa diketahui oleh petugas.
"Jadi kalau pas ngetap ya ngikutin antrean isi aja, ada banyak temen satu grup 114 orang yang tergabung di grup WA," lanjutnya.
Dia merinci dalam setiap membeli BBM premium sebanyak 54 liter menggunakan mobil Kijang Kapsul bernomor polisi DW 1402 LZ untuk mengisi full BBM bersubsidi ke tangki mobilnya.
Baca: 7 Hari Jalani Perawatan, Pasien 01 dan 02 Masih Positif Corona, Achmad Yurianto: Mereka Agak Depresi
Baca: Dandim Ramah dan Murah Senyum Itu Telah Pergi, Beritanya Kagetkan Rekan Sejawat
"Sekali isi penuh 54 liter sekitar Rp 300 ribu. Dijual eceran Rp 7.500 untungnya Rp 1.050 per liter. Dijual di Balikpapan aja," akunya.
Warga Jalan DI Panjaitan Kelurahan Sumber Rejo, Balikpapan Tengah ini mengakui kerap mengetap di salah satu SPBU di wilayah Balikpapan Barat.
Menurutnya di lokasi tersebut stok BBM jenis premium banyak.
"Ambil di SPBU Balikpapan Barat karena di sana banyak premium," katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Eree yang sudah beraksi selama tujuh bulan.
Mobil Suzuki Swift bernomor polisi KT 1931 AQ dimodifikasi dan diberi pompa elektrik yang digunakan untuk memindah BBM dari tanki mobil ke jeriken.
"Saya rakit sendiri aja, kan pompa elektriknya bisa dibeli di toko-toko. Buat mindahin bensin ke jeriken," timpalnya.
Unit Tipidter Satreskrim Polresta Balikpapan berhasil mengungkap pengetap BBM jenis premium yang kerap beroperasi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Balikpapan.
Mereka ditangkap usai pihak kepolisian melakukan penyelidikan lantaran sulitnya masyarakat mendapatkan BBM jenis premium yang masih bersubsidi.
Dari sanalah tim unit Tipiter melakukan penyelidikan.
Berdasarkan keterangan masyarakat, rupanya ada sejumlah pengetab yang menguasai SPBU yang menjual BBM jenis Premium, khususnya SPBU di wilayah Balikpapan Barat. Polisi pun melakukan pemantauan.
Hingga akhirnya petugas mencurigai dua unit mobil yang dalam sehari bisa tiga sampai empat kali mengantri BBM di SPBU Kebun Sayur tersebut. (Tribunkaltim.co/Zainul)
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul 2 Pemuda Ini Jadi Pengetap BBM Diringkus Polresta, Jual Bensin Subsidi ke Pertamini Kota Balikpapan