TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video pelecehan seksual yang viral di media sosial menunjukkan seorang siswi SMK yang dibully dengan cara digerayangi oleh temannya secara ramai-ramai.
Peristiwa pelecehan seksual itu terjadi di sebuah SMK di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Provinsi Sulawesi Utara.
Dikutip Tribunnews.com dari TribunManado.co.id, Kapolres Bolmong AKBP Indra Pramana mengungkap pengakuan para pelaku.
Ternyata hubungan pelaku dan korban adalah sahabat satu kelas.
Indra menyebut korban awalnya tidak merasa apa-apa sebelum video itu tersebar melalui WhatsApp.
Baca: VIRAL Siswi SMK Digerayangi Teman Ramai-ramai, Kepsek sampai Tak Bisa Tidur: Saya Terpukul
"Seorang siswa perempuan berinisial N menaruh video itu di story WA-nya kemudian tersebarlah," ungkap Indra.
Pihak Polres Bolmong kini akan menulusuri penyebar video yang berawal dari WhatsApp itu.
Sementara itu, Reskrim Polsek Bolaang AKP M Ali Tahir membeberkan peran dari masing-masing pelaku.
Seorang siswi berinisial R (17) sebagai perekam video, dan siswa N (17) memegangi kaki korban.
Siswa P (16) memegang lengan kiri korban, lalu siswi N (17) memegang lengan kanan.
Kemudian dua siswi, P (17) dan N (17) menggerayangi bagian sensitif tubuh korban.
Baca: VIDEO VIRAL Siswi SMK Dibully dan Digerayangi Teman Ramai-ramai, pelaku: Kami Hanya Bercanda
Kepala Sekolah Terpukul
Diberitakan TribunManado.co.id, Kepala Sekolah SMK tersebut mengaku terpukul dengan kabar miris itu.
Didampingi seorang guru di kantor Polres Bolmong, kepsek minta maaf tidak bisa banyak berkomentar lantaran masih terpukul.
"Minta maaf pak saya belum bisa kasih komentar, saya terpukul," ujarnya, Selasa (10/3/2020) siang.
Bahkan kepsek tersebut sampai sulit tidur lantaran memikirkan kasus yang menimpa siswanya ini.
Terlihat wajahnya letih dengan mata memerah saat diperiksa di kantor polisi.
Baca: Fakta-fakta Siswi SMK Bolmong Dilecehkan Lima Siswa, Dua Pelaku Perempuan
Pelaku Ditangkap
Diberitakan TribunManado.co.id, 5 siswa pelaku perundungan itu ditangkap dan menjalani pemeriksaan di Polsek Bolaang, Selasa (10/3/2020).
Para pelaku yang 3 di antaranya adalah laki-laki menjalani pemeriksaan secara terpisah dalam ruang Reskrim Polsek Bolaang.
2 siswi yang menjadi pelaku tampak menutupi mulut dengan kain.
Sedangkan korban berusaha memberi keterangan pada polisi sambil menangis.
Berdasarkan pemeriksaan itu, video itu diambil saat 26 Februari 2020 saat jam istirahat.
Satu di antara pelaku berinisial N menyebut perbuatannya hanya iseng saja.
"Torang cuma bakusedu (kami hanya bercanda)," ungkap N.
N mengaku tak menyangka tindakan pelecehan itu akan viral dan ia menyesal.
"Kami tak menyangka bakal seperti ini," ujar N.
Sementara itu, Kepala SMK tersebut membenarkan kejadian itu.
Kepala DP3A Kabupaten Bolaang Mongondow, Farida Mooduto mengaku sudah klarifikasi kepada kepala sekolah.
"Ia membenarkan hal itu. Dirinya tahu setelah dilapori bagian kesiswaan," ungkap Farida.
Diberitakan sebelumnya, beredar sebuah video yang menunjukkan adegan tak pantas sejumlah siswa.
Korban yang mengenakan seragam putih abu-abu terlentang di lantai dengan kai dan tangan dipegangi.
Seorang pelaku mengenakan pakaian berwarna hitam.
Bagian sensitif tubuh korban beberapa kali diremas oleh sejumlah pelaku.
Korban terlihat meronta dan berusaha melawan.
Akan tetapi, para pelaku memegangi tangan dan kaki korban dengan erat.
Bahkan, pinggang korban ditahan dengan menggunakan kaki.
Pelaku tampak tertawa lepas, sedangkan korban terdengar menangis tersedu-sedu.
Mirisnya, seorang pelaku bahkan berusaha membuka pakaian korban.
Namun, dihalangi oleh pelaku yang diduga sebagai perekam video.
Menanggapi viralnya peristiwa itu, Tim Siber Ditkrimsus Polda Sulawesi Utara menelusuri video tersebut.
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Jules Abbast menyebut polisi menelusuri di mana lokasi kejadian video itu.
"Saat ini Tim Siber Ditkrimsus masih menelusuri terkait video tersebut," ujar Jules, Senin (9/3/2020) malam.
(Tribunnews.com/ Ifa Nabila/ Wahyu Gilang P) (TribunManado.co.id/Arthur Rompis)