TRIBUNNEWS.COM - Gempa mengguncang wilayah Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020) pukul 17.18 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa yang mengguncang sore kemarin berkekuatan 5 magnitudo.
Pusat gempa berada di titik koordinat 6.81 LS dan 106.66 BT atau berlokasi darat 23 kilometer arah Timur Laut Kota Pelabuhan Ratu, Sukabumi, dengan kedalaman 10 kilometer.
Menurut BMKG, gempa di Sukabumi termasuk jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Baca: Gempa Sukabumi, BMKG: Gempa Bermagnitudo Terkuat dari Sesar Aktif di Jabar dalam 19 Tahun Terakhir
Baca: Gempa M 5,1 Guncang Sukabumi, Sejumlah Rumah Rusak, BMKG Jelaskan Pemicu Gempa
Berdasarkan hasil monitoring BMKG, ada satu aktivitas gempa pendahulu (foreshock) dengan magnitudo 3,2.
Gempa pendahulu (foreshock) terjadi sekira sembilan menit sebelum gempa susulan atau sekitar pukul 17.09 WIB.
Hasil pemodelan menunjukkan, gempa di Sukabumi tidak berpotensi tsunami.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi melaporkan tidak ada korban jiwa akibat gempa sore kemarin.
Namun, tiga warga dilaporkan mengalami luka ringan akibat gempa.
Baca: VIDEO Detik-detik Pasca-Gempa Guncang Sukabumi, BNPB Catat Tiga Orang Luka Ringan
Baca: UPDATE Pascagempa Sukabumi Hari Ini: 3 Korban Luka-Luka, Sejumlah Rumah Rusak
Adapun nama ketiga korban luka ringan akibat gempa di Sukabumi kemarin sebagai berikut:
1. Hanna (Laki-laki)
2. Mimin (Perempuan)
3. Andi Maulana (Laki-laki), warga Kalapa Nunggal, Sukabumi
Ketiga korban gempa telah mendapatkan perawatan di klinik kesehatan terdekat.
BPBD Sukabumi bergerak cepat melakukan upaya penanganan darurat dengan mendirikan tenda untuk membuat lokasi penampungan.
Ada 173 warga Kampung Cipicung, Desa Kabandungan, Kecamatan Kabandungan, Sukabumi yang mengungsi setelah gempa.
BPBD juga menyebut, 202 rumah di Sukabumi mengalami kerusakan, rinciannya 48 unit umah rusak berat, 91 rusak sedang, dan 63 rumah rusak ringan.
Kerusakan rumah akibat gempa juga terdapat di Kecamatan Kalapanunggal dan Cidahu.
Di Kecamatan Kalapanunggal, sejumlah 166 unit rumah rusak, dengan rincian 41 unit rusak berat, 75 unit rusak sedang, dan 50 unit rusak ringan.
Sementara di Kecamatan Cidahu, total 11 unit rumah yang rusak, rinciannya 7 unit rusak sedang dan 4 unit rusak ringan.
Di Kecamatan Kabandungan, total rumah yang rusak berjumlah 25 unit: 7 unit rusak berat, 9 unit rusak sedang, dan unit 9 rusak ringan.
Selain itu, tercatat satu masjid di kecamatan ini yang mengalami kerusakan dengan kategori sedang.
PLN juga sempat memadamkan listrik di dua desa di Kecamatan Kalapanunggal setelah gempa terjadi.
Gempa di Sukabumi kemarin juga dirasakan hingga wilayah Bogor dan menyebabkan sejumlah rumah rusak.
BPBD Kabupaten Bogor mencatat, total kerusakan rumah di Kecamatan Pamijahan berjumlah 20 unit.
Dengan rincian rumah 7 unit rusak berat, 9 unit rusak sedang, dan 4 unit sisanya rusak ringan.
Di Desa Gunungbunder terdapat 1 unit rumah rusak ringan serta di Cibunian, 9 unit rusak berat dan 1 unit rusak ringan.
Wilayah Purwabakti juga tercatat ada 7 unit rumah rusak berat, sedangkan di Cibitung Kulon 1 unit rumah rusak ringan dan di Pasarean 1 rumah rusak ringan.
Sementara itu, berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa di Sukabumi kemarin, terasa di sejumlah wilayah:
- Kota Bogor terasa sedang
- Kota Sukabumi terasa kuat
- Kabupaten Lebak, Banten, terasa lemah
- Jakarta dan sekitarnya terasa lemah
- Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor terasa sedang
Guncangan terjadi dengan durasi sangat singkat yaitu sekitar 4 hingga 8 detik dengan kekuatan guncangan kuat hingga lemah.
(Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu Widayanti)