Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Di Kabupaten Kupang sudah 2.145 ekor babi mati, satgas siaga di empat titik masuknya ternak.
Kasus ternak babi mati akibat virus Afrika di Kabupaten Kupang terus meningkat.
Pada posisi tanggal 9 Maret jumlah ternak babi yang mati 2.132 ekor dan sehari berikutnya tanggal 10 Maret meningkat menjadi 2.145 ekor.
Dari 24 kecamatan yang ada di Kabupaten Kupang, tingkat kematian babi paling tinggi terdapat di 13 kecamatan.
Untuk mengantisipasi penyebaran meluas ke kecamatan lain maka satuan tugas ( satgas) yang sudah dibentuk disiagakan di empat titik masuk ternak ke wilayah Kabupaten Kupang yakni, Takari, Kupang Barat, Amfoang Timur dan Amfoang Utara.
Pelaksana Harian (Plh) Kadis Peternakan Kabupaten Kupang, Lecky Matte menyampaikan hal ini kepada wartawan di Oelamasi, Kamis (12/3/2020).
Lecky menjelaskan, terkait dengan penyakit virus Afrika yang menyerang ternak babi di Kabupaten Kupang, pihaknya sudah melaksanakan rapat lintas sektor yang dipimpin Wakil Bupati Kupang.
Baca: BKN: 11,7 Persen Instansi Pemerintah Berkategori Buruk dalam Penerapan Manajemen Kinerja PNS
Baca: Jubir Penanganan Corona: 765 Orang Di-tracing Terkait Covid-19
Baca: Pakai Hijab Saat Hadir sebagai Saksi di Sidang Kasus yang Jerat Wawan, Ini Penjelasan Jennifer Dunn
Hadir ketika itu, peternak babi, pengusaha babi, kepolisian, TNI juga dari pihak kecamatan termasuk para dokter hewan dari Undana.
Pada pertemuan bersama itu, diambil langkah pembentukan satgas yang bertugas mengidentifikasi lapangan dan mengambil langkah cepat penanganan ternak babi yang belum terjangkit virus Afrika.
Dari hasil pendataan ternak babi yang mati, kata Lecky, sesuai data yang diupdate setiap hari, pada posisi tanggal 9 Maret jumlah ternak babi yang mati 2.132 ekor dan sehari berikutnya tanggal 10 Maret meningkat menjadi 2.145 ekor.
"Ternak babi yang mati ini tersebar di 13 kecamatan yang ada dari total 24 kecamatan di Kabupaten Kupang. Wilayah yang paling banyak ternak babi mati yakni di Kupang Barat dan Kupang Timur," jelasnya.
Menindaklanjuti rapat itu, jelasnya, dibentuk satgas dan sejak pekan lalu telah melaksanakan tugas di lapangan.
Baca: BKN: 11,7 Persen Instansi Pemerintah Berkategori Buruk dalam Penerapan Manajemen Kinerja PNS
Baca: Najwa Shihab Tegur Fadli Zon Gegara Kritik Keras Komunikasi Pemerintah Indonesia Hadapi Virus Corona
Baca: Tahun Ini, Pemerintah Gelontorkan KUR untuk Sektor Pertanian Rp 50 Triliun
Selain itu, rapat bersama di tingkat kecamatan dan desa-pun sudah dilakukan. Upaya yang dijalankan di desa soal bagaimana mengantisipasi lalulintas ternak antar daerah.