Menurut Vivi, beberapa jenis pelecehan seksual masih dianggap hal yang wajar bagi masyarakat.
Bahkan, sebagian orang justru menyalahkan korban.
Baca: Terjadi Dua Kali Pelecehan di Gang Ciracas, Pelaku Diduga Orang yang Sama
"Sayangnya masih banyak masyarakat yang menganggap beberapa jenis pelecehan seksual adalah hal yang wajar atau malah menyalahkan korban," tuturnya.
"Karena itu, banyak kasus yang tidak terlaporkan atau tidak terdeteksi," lanjut Vivi.
Selain itu, Vivi menambahkan, penegakan hukum di Indonesia belum sepenuhnya bisa melindungi korban.
"Hukum yang dimiliki oleh Indonesia juga masih belum sepenuhnya berperspektif korban sehingga belum bisa melindungi korban sepenuhnya, malah sering kali merugikan korban," ujarnya.
Cara Hindari Pelecehan Seksual
Sementara itu, Psikolog Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, Adib Setiawan, S. Psi., M. Psi. memberi saran untuk menghindari kasus pelecehan seksual.
Menurut psikolog yang berkantor di Bintaro, Jakarta Selatan itu, satu cara yang dapat dilakukan untuk menghindari pelecehan seksual di antaranya yaitu menjaga jarak ketika ada seseorang yang bertanya di jalan.
"Harus jaga jarak ketika ada orang-orang yang pura-pura tanya alamat misalnya, jaga jarak aman," kata Adib saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (11/3/2020) sore.
Selain itu, Adib menyarankan, sebisa mungkin perempuan tidak berjalan sendirian.
Baca: Didatangi Bupati, Siswa Pelaku Pelecehan Minta Guru & Kepsek Tak Disalahkan: Ini Kesalahan Kami
"Sebisa mungkin, kalau perempuan, jangan sendiri tapi ada teman berdua gitu untuk jalan, kemungkinan pelecehan kalau jalan berdua itu lebih kecil," tuturnya.
Adib menambahkan, berlatih bela diri juga akan membantu untuk melawan aksi pelecehan seksual.
Sementara itu, ketika mengalami pelehan seksual, Adib menyarankan korban untuk berani melawannya.