Yana sebelumnya menghadiri seminar di Karawang yang sejumlah pesertanya ada yang positif terpapar virus corona.
Sementara itu Oded mengaku belum melakukan tes deteksi corona hingga kini.
Pasalnya diakui Oded, alat untuk tes deteksi corona pada pekan lalu habis dan baru bisa dilakukan hari ini.
"Saya belum tes, kemarin ketika hari Sabtu saya ditelepon Pak Gubernur (Ridwan Kamil) dan diminta tes, ternyata habis. Dan sekarang Senin baru datang alatnya dan Insya Allah saya juga akan dites," katanya.
Oded mengimbau agar seluruh kepala dinas di lingkungan Pemkot Bandung untuk inisiatif melakukan tes deteksi corona.
Pasalnya mobilitas serta interaksi para kepala dinas cukup tinggi dan dikhawatirkan terpapar virus asa Wuhan, Tiongkok, tersebut.
"Saya imbau kepala dinas harus tes," kata Oded.
Baca: Gejala Baru Virus Corona Tak Bisa Mencium Bau & Mengecap Rasa, Terungkap di Korea
Baca: Nadiem Makarim dan DPR Sepakat UN Ditiadakan, Kelulusan Kemungkinan Ditentukan dari Nilai Rapor
Untuk mengatasi corona, Kota Bandung memasang instalasi wastafel untuk masyarakat dalam rangka memudahkan masyarakat cuci tangan dan dalam penguatan menghadapi COVID-19 di Kota Bandung.
"Insya Allah akan dipasang di 30 titik Kota Bandung di tempat keramaian," ujar Oded.
Oded mengatakan, Kota Bandung dapat jatah rapid Tes untuk 2.000 orang.
Menurut data yang disampaikan oleh pemerintah pada Senin sore, Provinsi Jawa Barat berada di tempat kedua pasien virus corona terbanyak dengan 59 kasus.
Sementara DKI Jakarta menjadi wilayah dengan pasien terinfeksi COVID-19 terbanyak, yaitu dengan 353 kasus.
Per hari Senin ini terdapat penambahan sebanyak 44 kasus teridentifikasi di DKI Jakarta.
Akumulasi kasus nasional terdapat penambahan 65 kasus, setelah Minggu (22/3/2020) jumlahnya adalah 514 kasus pasien positif virus corona.