Ia menyampaikan, warga yang bersikukuh untuk mudik, bisa membahayakan kesehatan keluarga lainnya.
Apalagi bagi keluarga yang lanjut usia, akan rentan dan berisiko untuk tertular virus corona.
"Jika panjenengan nekat pulang, saya tegaskan, sama saja anda membahayakan anak, istri, dan suami."
"Serta mengancam hidup orang tua panjenengan yang sudah sepuh (lanjut ,usia)" ungkapnya.
Menurutnya, keputusan tak melakukan mudik ini menjadi pilihan terbaik untuk mencegah penyebaran virus corona.
"Kita tidak tahu siapa yang sudah terpapar. Mungkin saya, Anda, teman atau keluarga kita."
"Artinya, bapak ibu mungkin saja sudah tertular, sudah positif corona tapi tidak mengetahuinya," ujar Ganjar.
"Sebab sebagian penderita memang tidak merasakan gejala," lanjutnya.
Baca: Santri Lirboyo asal Tegal Mudik, Langsung Jalani Cek Kesehatan di Terminal
Baca: Respon PO Bus Sinar Jaya Soal Wacana Larangan Mudik
Ia menyebut, ketidaktahuan ini akan berpotensi untuk menularkan ke orang lain, jika warga tetap mudik ke daerah asalnya.
Bagi pengguna kendaraan umum, mungkin saja akan menularkan virus corona ke penumpang lain.
"Jika Anda sudah mengidap corona, lalu Anda nekat pulang, Anda bisa menulari teman seperjalanan di bus, kereta maupun transportasi lainnya."
"Orang-orang di jalan, keluarga, bahkan satu desa kena semua," imbuh Ganjar Pranowo.
(Tribunnews.com/Nuryanti)