Pemeriksaan terkait pencegahan penyebaran virus corona di Pelabuhan Bakauheni, Lampung lebih difokuskan pada penumpang pejalan kaki, sementara pengguna jasa yang menggunakan sepeda motor dan mobil relatif lebih longgar
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Wakil Ketua DPRD Lampung Selatan Agus Sartono menilai pemeriksaan penumpang di Pelabuhan Bakauheni dinilai kurang ketat.
Jika ini dibiarkan akan membuat virus corona berpotensi menyebar ke seluruh penjuru Sumatera.
Apalagi pemeriksaan terkait pencegahan penyebaran virus corona lebih difokuskan pada penumpang pejalan kaki, sementara pengguna jasa yang menggunakan sepeda motor dan mobil relatif lebih longgar.
Penumpang yang menggunakan kendaraan pribadi langsung keluar areal pelabuhan tanpa pemeriksaan.
Mereka hanya melewati pos penyemprotan disinfektan di pintu keluar pelabuhan.
Sementara penumpang pejalan kaki juga harus menjalani pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermal gun dan selanjutnya melewati lorong sterilisasi disinfektan.
Agus Sartono mengatakan, kondisi itu disebabkan tidak adanya dukungan dari Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dan Pemerintah Provinsi Lampung untuk menerjunkan petugas guna membantu melakukan pemeriksaan berlapis di jalur masuk utama Pulau Sumatera ini.
Baca: Jelajah Danau Ranau, Danau di Lampung yang Terbentuk Akibat Gempa dan Letusan Gunung Berapi
Baca: Kemenkes Jelaskan Perbedaan Karantina Wilayah dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar
Baca: UPDATE Kasus Corona di Sulawesi Selatan 5 April 2020: Total 80 Kasus Positif, 245 PDP, 2.109 ODP
Agus menuturkan, ini merupakan sebuah perjudian yang besar karena berpotensi dalam penyebaran virus corona (Covid-19) di Lampung.
Menurutnya, pemeriksaan yang hanya mengandalkan petugas KKP Kelas II Panjang dan ASDP masih kurang optimal.
KKP Kelas II Panjang memiliki keterbatasan personel, sementara petugas ASDP kurang memahami virus corona.
Sementara saat ini, banyak warga yang bekerja di wilayah Jabodetabek mulai pulang kampung sebagian besar memilih menggunakan sepeda motor.
Hal ini bisa tergambar dari data pasien positif yang ada di Lampung.
Dari 11 kasus pasien terkonfirmasi positif corona, lima di antaranya memiliki riwayat perjalanan dari wilayah Jakarta, Bekasi, Bogor, dan Yogyakarta yang kemungkinan melalui Pelabuhan Bakauheni.
Agus menilai, pemkab dan pemprov harus turun membantu melakukan pemeriksaan penumpang di Pelabuhan Bakauheni.