TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Pemerintah mengimbau semua warga beraktivitas di rumah sementara waktu, sebagai langkah mencegah penyebaran Virus Corona atau Covid-19. Mulai dari sekolah hingga bekerja.
Imbauan ini membuat warga pun mencari cara untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup, terutama pangan.
Seperti yang dilakukan warga Perumahan Telaga Jambu, Sawangan, Depok. Pengurus dan warga komplek memutuskan membuka warung bersama di dalam kompleks, yang memang hanya memiliki satu akses keluar masuk guna memenuhi kebutuhan kebutuhan bahan pokok sehari hari.
Baca: Imbas Pandemi Corona, Robot Gantikan Mahasiswa Jepang Hadiri Upacara Kelulusan
Baca: China Laporkan Nol Kematian Corona Harian Pertama Kalinya, Kini Hadapi Kasus Tanpa Gejala dan Impor
Satgas Covid 19 Telaga Jambu bidang Logistik, Agus Yulianto menjelaskan tujuan membuka warung kebutuhan pokok sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah agar warga tidak keluar dari komplek atau rumah.
"Tujuannya tidak lain dan tidak bukan memberikan pelayanan maksimal buat warga perumahan, untuk menyikapi wabah ini secara serius dengan tidak keluar komplek," ujarnya di Depok.
Dia menjelaskan, keberadaan warung bahan pangan ini bersifat relawan. Tidak ada upaya mengambil keuntungan dari penjualan. Harga kebutuhan bahan pokok yang dijual murni harga grosir, sehingga barang dibeli warga dipastikan lebih ekonomis.
Adapun bahan kebutuhan pokok yang dijual, seperti beras, minyak goreng, hingga makanan dan minuman ringan. Warung yang resmi baru buka pada Selasa, 31 Maret ini memiliki omzet penjualan hingga Rp 700 ribu per hari.
Selain warung, pengelola perumahaan juga menyiapkan pedagang sayur-mayur, yang dibuka sejak pagi.
"Warung dibuka sampai dinyatakan keadaan kondusif. Untuk sampai kapannya kemungkinan apabila warga setuju kita kembangkan menjadi koperasi dalam komplek," lanjut dia.
Warung dadakan juga memberikan manfaat bagi warga untuk menambah pendapatan di tengah situasi virus seperti saat ini. Beberapa warga juga menitipkan barang jualan di warung dadakan tersebut.
Dia mengaku, selain membuka warung dadakan, pengurus juga melakukan upaya pencegahan Corona tak menyebar ke lingkungan.
Seperti membangun bilik disinfektan bagi warga atau pengunjung yang ingin masuk ke dalam kompleks. Serta, menyediakan wastafel cuci tangan di depan pintu masuk pos keamanan.
Warga Telaga Jambu, Indra warga Blok-H sangat merespon baik keberadaan warung ini. Sebagai upaya meminimalisir warga untuk keluar dari komplek perumahan demi mencegah penularan Covid-19.
"Harga yang dijual murah dan terjangkau. Dan barang yang dijual sesuai dengan kebutuhan dapur sehari-hari warga," kata dia.
Warung ini, dinilai juga menjadi lokasi sebagian warga bisa bersilaturahmi dan saling membantu satu sama lain.
Satgas
Ketua RT007/04 Kelurahan Sawangan Baru, Depok, Mulyasir mengaku warga juga telah membentuk satuan tugas (Satgas) Covid-19. Satgas terdiri dari pencegahan covid, penanggulangan covid, logistik, dan bantuan sosial.
Setiap satgas memiliki tupoksi berbeda-beda. Seperti satgas pencegahan, memastikan langkah pencegahan berupa desentrilisasi kepada warga atau tamu yang masuk perumahan terlaksana dengan baik. Kemudian melakukan koordinasi penyemprotan lingkungan. Memastikan adanya jadwal keluar-masuk warga atau tamu di jam-jam tertentu.
Kemudian tupoksi penanggulangan, seperti melakukan pendataan kesehatan warga, melakukan koordinasi dengan Puskesmas atau faskes apabila ditemukan warga yang sakit ODP/PDP. Selain itu, melakukan tindakan sterilisasi perumahan apabila ada warga yang menjadi ODP/PDP.
Sementara tupoksi logistik, yakni memastikan tersedianya bahan pangan dengan harga yang wajar melalui warung warga, dan atau pemasok sayur mayur sehingga mengurangi aktifitas keluar masuk warga.
"Tupoksi Bansos adalah mendata warga yang membutuhkan bantuan ekonomi seperti janda, yatim dan pekerja harian. Serta mengkoordinir sumbangan/bantuan dari warga," katanya.