Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Audie S Latuheru mengatakan, kelompok Wetonan sudah mengawasi Toko Emas di Pasar Kemiri, sejak satu bulan sebelumnya.
"Memang sudah diawasi sebelumnya, tepatnya satu bulan sebelumnya," kata Audie saat jumpa di Polres Metro Jakbar, Senin (13/4/2020), yang disiarkan dalam akun Instagram @Polres_Jakbar.
Komplotan ini memanfaatkan suasana sepi di tengah pandemi virus Corona.
"Mereka adalah kelompok yang cukup nekat dan memanfaatkan situasi. Jadi di saat semua orang sedang terfokus dengan wabah mereka manfaatkan untuk melakukan aksi ini," ujar Audie.
3. Modus operasi
Kanit Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat, Iptu Dimitri Mahendra mengatakan, dari lima pelaku dalam kelompok tersebut, memang ada satu pelaku yang bertugas menggambar situasi di lokasi.
Satu orang tersebut bertugas mencari sasaran, memantau situasi di lokasi sebelum mereka beraksi dan memantau dari kejauhan saat ke empat rekannya beraksi.
"Makanya saat kejadian, pelaku yang teridentifikasi itu ada empat orang yang naik dua motor boncengan, tapi saat kami lakukan pengembangan ternyata mereka ini berlima dan bertugas menggambar situasi di TKP," kata Dimitri.
Kelima pelaku tersebut telah dibekuk, dimana tiga diantaranya tewas ditembak dan dua sisanya dilumpuhkan di bagian kaki.
"Untuk kasus yang di Toko Emas di Kembangan, jumlah pelaku sudah tertangkap semua," kata Dimitri.
4. Percaya klenik
Berdasarkan keterangan AG dan PT, mereka menamakan kelompoknya Wetonan karena diyakini membawa keberuntungan.
Itu sebabnya, para pelaku selalu beraksi setiap tanggal 6 setiap bulan.
"Dalam hitungan Wetonan memang tanggal 6 itu mereka tanggal yang bagus untuk lakukan perampokan. Makanya setiap lakukan perampokan di toko-toko emas pasti jatuh tanggal 6," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus di tempat yang sama.