Namun Suhaily belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut soal identitas pembunuh yang ditangkap tersebut.
"Datanya nanti satu pintu dari Kanit Pidum Sat Reskrim Polrestabes Medan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, korban dikabarkan sempat menghubungi adiknya sebelum ia ditemukan tidak bernyawa.
Korban menghubungi adiknya bernama Kiki Febrian (21) atau akrab disapa Acai untuk dijemput di kawasan Simpang Selayang, Sabtu (11/4/2020) malam sekitar pukul 19.48 WIB.
"Setibanya di Simpang Selayang, saya kembali menghubungi HP kakak namun tak ada jawaban, dan meski hampir satu jam saya tunggu, kakak saya itu tak juga datang, hingga saya jadi cemas," sebut adiknya.
Korban sendiri merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
Baca: Dituding Bohong soal Harga Hewan Lebih Mahal dari Mobil, Irfan Hakim Sindir Raffi: Lu Doang Punya?
Baca: Polling Kemendes PDTT Terkait Mudik: Mayoritas Kades Tidak Setuju
Korban sendiri dikabarkan menggunakan jasa angkutan umum saat pergi dari rumah.
"Karena takut terjadi sesuatu yang tak diinginkan.
Saya membuat laporan kehilangan ke Polsek Pancur Batu," katanya.
Masih dikatakan Kiki, dan tak lama kemudian, dirinya mendapat laporan temuan mayat wanita di Desa Durin Tonggal, Minggu (13/4/2020).
"Saya bersama teman-teman korban bergegas menuju ke TKP dan ternyata benar kakak saya menjadi korban kejahatan," lanjut Kiki.
Terpisah, Rektor Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, Dr Chrismis Novalinda Ginting MKes mengaku sangat terkejut atas pemberitaan di media massa terkait ditemukannya mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) bernama Juliana Tumanggor (26) yang tewas di Desa Durin Tonggal, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (12/4/2020).
Atas kejadian itu, selaku rektor, Dr Chrismis mengungkapkan rasa belasungkawa dan dukacitanya atas kondisi yang di alami salah satu mahasiswa binaanya itu.
"Kami keluarga besar Unpri turut berdukacita yang sedalam-dalamnya, atas meninggalnya mahasiswi kami yang duduk di semester akhir tersebut," ungkap Rektor Unpri Dr Chrismis, Senin (13/4/2020).