Bahkan, Romiati sempat meminta izin kepada majikan laki-lakinya untuk pergi ke bank.
"Tak lama, tiba-tiba ada yang telepon mengatakan korban ini diculik. Saat itu, majikannya bingung dan ketakutan. Agen tempat penyaluran korban ini juga sempat ditelepon orang untuk meminta tebusan. Kalau dari majikan, penculik meminta uang tebusan Rp 100 juta. Sedangkan si agen penyalur diminta Rp 50 juta. Kalau tidak ditebus, maka korban ini akan dibunuh," jelasnya.
Dari kasus ini, pihak Reskrim Polsek Ilir Timur I Palembang melakukan penyelidikan dan analisa.
Karena saat kejadian, korban dijemput seseorang di pekarangan Polsek IT 1 Palembang.
Baca: Terjerat Narkoba, Naufal Samudra: Semoga Kesalahan Saya Jadi Pelajaran
Ketika disinggung mengenai adanya dugaan rekayasa, pihaknya tidak bisa menyimpulkan begitu saja.
Polsek IT 1 Palembang akan tetap melakukan penyelidikan terkait penyebarnya video penculikan terhadap Romiati yang menyebar di media sosial.
"Bila majikannya sudah melapor ke Polda, itu memang hak dan prosedurnya. Kami juga akan tetap melakukan penyelidikan. Karena, informasi yang tersebar bila korban diculik setelah melapor di Polsek. Padahal, korban ini sempat izin dengan kedua majikannya sebelum berangkat dari Polsek," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Penculikan Baby Sitter Palembang Cuma Akal-akalan, Tiga Perempuan Diamankan