"Katanya mau kencing," jelas Kompol Ari kepada Tribunnews melalui sambungan telepon.
Pihak keluarga buka suara
Diketahui, tukang becak alias korban itu bernama Ngadino Cipto Wiyono.
Menantu korban, Toni Handriyanto menceritakan kejadian dugaan penganiayaan itu.
Menurutnya, kejadian terjadi setelah mertuanya menurunkan penumpang di selatan Museum Keris.
"Melompat pagar, maksudnya cuma mau kencing, setelah mau balik diteriaki maling," tutur Toni kepada TribunSolo.com, Senin (20/4/2020).
Menurut Toni, Ngadino sebenarnya sudah biasa mangkal di daerah Museum Keris.
Bahkan, Ngadino sudah mangkal di sana sejak 1982.
Ngadino pun mengaku sudah biasa menumpang buang air kecil di Museum Keris.
"Harusnya satpam sudah hafal, tapi ini satpam memang arogan," tegas Toni.
Setelah naik pagar, Ngadino diteriaki maling dan dikeroyok satpam Museum Keris.
"Tanpa pemberitahuan dipukuli, bapak sudah coba memberi kejelasan, tapi sama sekali tidak didengar tetap disalahkan terus," imbuhnya.
Tiga satpam itu kemudian memukul dengan tangan kosong dan tongkat kayu yang mengarah ke wajah Ngadino.
"Memukulnya pakai benda dan tangan kosong, juga tendangan, saya pikir satpam mungkin interogasi dulu ngapain kamu kevsini, tapi tidak, malah main hakim sendiri," terang Toni.