TRIBUNNEWS.COM - Pada Minggu (19/4/2020) lalu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengadakan rapat bersama tiga pejabat daerah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik.
Pertemuan ini membahas penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan dilakukan di tiga wilayah Jawa Timur tersebut.
Ditanya terkait hal ini, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto mengaku telah siap menjalankan PSBB.
"InsyaAllah siap, karena kemarin sudah rapat bersama (pemerintah) provinsi, forkopimda, dan dipimpin langsung oleh Ibu Gubernur," kata Sambari pada tayangan iNews Senin (20/4/2020).
Menurutnya, Kabupaten Gresik merupakan wilayah penyangga yang terdekat dengan ibukota daerah Jatim, Surabaya.
"Melihat Gresik ini adalah penyangga yang paling dekat, hilir mudik masyarakat Gresik ini antara Surabaya dan Gresik."
"Maka prinsipnya Gresik siap mendukung program provinsi yang memprogramkan Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik tentu Gresik mengikuti keputusan itu dengan siap," jelas Bupati.
Baca: Komisi E Minta Pemprov DKI Evaluasi PSBB Soal Pengawasan di Permukiman
Baca: UPDATE Corona di Jawa Timur Senin, 20 April 2020: Total 590 Kasus Positif, 98 Sembuh, 56 Meninggal
Sebenarnya dibanding dengan Kota Surabaya dan Sidoarjo, kasus Covid-19 di Gresik lebih kecil.
Namun sudah ada dua pasien corona yang meninggal di sana.
"Kalau dibandingkan Kota Surabaya dan Sidoarjo, Gresik ini masih tergolong lebih rendah," jelas Sambari.
"Sampai saat ini yang dinyatakan positif Covid-19 itu 20, sedang dirawat 16, 2 sembuh, dan 2 meninggal," sambungnya.
Sambari menjelaskan, pemerintah Gresik sudah menjalankan sejumlah upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.
Salah satunya dengan mengerahkan kecamatan untuk mengomando kelurahan hingga RT dan RW memantau warganya.
Ini berkaitan dengan kedatangan warga dari wilayah terdampak Covid-19 di Indonesia maupun luar negeri.