TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kasus tewasnya seorang wanita dengan luka bekas sayatan benda tajam di lantai delapan sebuah apartemen di Surabaya barat, Rabu (22/4/2020) dini hari, akhirnya terungkap sudah setelah pelaku pembunuhan ditangkap.
Tertangkapnya pelaku pembunuhan IP menguak profesi korban sehari-hari.
Ahmad Junaidi alias AJ (20), warga Sampang, Madura, terpaksa membunuh IP dengan alasan tak puas terhadap pelayanan seksual korban.
Dari keterangan tersangka, IP membuka jasa prostitusi online melalui aplikasi MiChat.
Pembunuhan ini dipicu karena korban IP menolak mentah-mentah hubungan badan kali kedua yang diminta Junaidi.
Junaidi heran karena sebelumnya korban menyanggupi dua kali persetubuhan dengan bayaran Rp 500 ribu.
Warga Karangprao Laok Emong, Sampang, spontan langsung naik pitam.
• Teriakannya Tak Berarti, Janda Ini Alami Nasib Naas Sekian Kalinya dari Orang yang Sama
Penyebabnya, ia sakit hati karena kata-kata yang dilontarkan wanita teman kencan yang baru dikenalnya itu.
"Kalau tidak punya uang, jangan booking saya," begitulah ucapan korban yang ditirukan Junaidi saat dihadirkan oleh polisi dalam konferensi pers virtual di Polrestabes Surabaya, Kamis (23/3/2020).
Suasana di dalam kamar berubah, Junaidi dan IP cekcok.
• Wanita Cantik Mantan Aspri Suami Muncul, Sang Istri Pembunuh Hakim Jamaluddin Ucapkan Ini
Saat itulah Junaidi melihat pisau dapur kemudian menggunakannya untuk melukai leher korban hingga meninggal.
Junaidi mengaku sering menggunakan aplikasi MiChat untuk melakukan transaksi seks.
"Sudah sering, tapi kalau sama korban baru kali ini," aku Junaidi.