UAS bercerita bahwa wabah sudah pernah terjadi sejak zaman Nabi, tepatnya terjadi di Madinah, Arab Saudi.
"Jadi kalau terjadi suatu wabah di negeri itu orang yang ada di dalam tembok itu tidak boleh keluar, dan orang yang berada di luar tidak boleh datang ke dalam," lanjutnya.
Sedangkan pandemi corona ini menurutnya sudah dalam skala yang lebih kecil lagi.
"Nah sekarang jangkauannya lebih kecil lagi, karena wabah ini tidak hanya di suatu negeri tapi sudah masuk ke dalam rumah, kita tidak tahu rumah siapa yang sudah didatangi virus Covid-19," jelas UAS.
"Jadi saya tidak tahu bahwa rumah tetangga saya ada, bahwa rumah orang yang kaya pejabat bisa kena, maka tidak ada solusi lain kecuali kita tetap di rumah masing-masing."
"Karena rumah kita saja yang steril," sambungnya.
Baca: Begini Cara Sedekah yang Baik saat Covid-19 Menurut UAS : Mereka Jangan Difoto
Baca: Ramadan di Rumah Aja, Yuk Dengar Tausiyah UAS hingga Aa Gym di TV dan Medsos, Catat Jam Tayangnya
Jadi UAS menjelaskan dulu sebarannya hanya cakupan satu negeri yang terisolasi.
Namun sekarang pembatasan sosial dilakukan dari masing-masing individu yakni dari rumahnya.
Kemudian UAS mengutip hadits lain yang memiliki arti:
"Larilah engkau dari orang yang terkena penyakit menular, seperti engkau lari dari singa."
Berdasarkan beberapa hadits ini, Nabi Muhammad SAW sebenarnya sudah mengajarkan untuk menanggapi wabah dengan sederhana.
"Jadi secara Fikih simpel saja sudah diajarkan Nabi Muhammad SAW sebelas abad lalu itu simpel, sederhana dan itu dilaksanakan."
UAS mengambil contoh pelaksanaan hadits ini di Maroko dan Mesir.
"Di Maroko, saya masih kontak dengan adik kelas saya, di sana sholat jumat berjamaah tidak ada, salat fardhu tidak ada, tutup semua di Mesir juga begitu," ungkap Ustadz Abdul Somad.