Mendengar hal itu, pembawa acara Najwa Shihab menanyakan efektivitas dari hukuman rumah kosong tersebut.
"Ditempatkan di rumah yang terkenal 'angker' itu membuat kapok ya bu Bupati?" tanya Najwa.
"Memang harus dibuat kapok," jawab Kusdinar.
"Orang Indonesia itu takut sama hantu jadi kami ambil efek jera kepada mereka, supaya bisa mematuhi dan disiplin terhadap komitmen ini," lanjutnya.
Baca: Jalani Karantina di Rumah Hantu, 3 Warga Sragen Mengaku Didatangi Bayangan Aneh, Nangis Minta Pulang
Baca: Cerita 3 Orang yang Dikarantina di Rumah Hantu Sragen: Tak Tahan Sering Diganggu Makhluk Halus
Karena kata Kusnandar hal ini dilakukan untuk kesehatan bersama.
"Jangan sampai para pemudik ini pulang ke kampung halaman dengan membawa penyakit," tegasnya.
Lebih lanjut Bupati Sragen ini mengaku hukuman tersebut menimbulkan efek jera bagi para pemudik yang nakal.
Menurutnya mereka yang ditempatkan di rumah kosong mengaku ketakutan dan kapok.
Alhasil mereka berjanji untuk melakukan karantina mandiri di rumah sesuai anjuran dari pemerintah.
"Ada tiga pemudik yang nakal, mereka memakai rumah kosong ini dan hanya bisa bertahan tiga hari," ujar Kusdinar.
"Mereka merasa ketakutan dan tidak betah," jelasnya.
"Akhirnya mereka berjanji akan berkomitmen dan patuh apapun anjuran pemerintah," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Isnaya)