News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Dirumahkan Tanpa Upah Akibat Dampak Covid-19, Faisal Terpaksa Buka Jasa Servis Ponsel

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.

Beruntung saja, dia punya keahlian memperbaiki ponsel.

"Nah sekarang saya coba-coba buka jasa perbaikan ponsel. Modalnya menguras tabungan buat beli peralatan seperti solder, obeng, dan lain-lain," ujarnya.

Selama sebulan, ia mengaku sudah melayani hingga lima pelanggan.

Tarif memperbaiki ponsel berkisar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.

"Sebenarnya enggak cukup. Tapi pendapatan dari jasa perbaikan ponsel saya cukupkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Faisal.

Ada lagi cerita dari Etik (40), karyawan perusahaan garmen di Majalaya warga Desa Majakerta, Kecamatan Majalaya.

Biasanya, sebulan ia mendapat upah Rp 1,8 juta sebagai operator mesin.

"Saya di rumahkan sementara karena kata atasan saya, buyernya sedang sepi jadi produksinya diturunkan.

Otomatis saya sekarang tidak bekerja, ada sebulan. Tapi katanya mau dipekerjakan lagi," kata Etik, via ponselnya.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia jadi kuli angkut di Pasar Majalaya.

Baca: Cerita Keluarga Rusia Terpaksa Ngamen di NTB, Bersyukur Warga Mataram Baik-baik

Pengakuannya, itu bukan hal baru.

‎"Dulu pernah jualan di pasar, punya banyak kenalan di pasar. Jadi daripada bengong dan enggak punya penghasilan, bantu-bantu saja di pasar di teman, kadang jadi kuli angkut kelapa dan sayuran kalau pagi-pagi," ujar Etik, via ponselnya. (Mega Nugraha)

Data Pengangguran Hingga 40 Juta Menurut Kadin

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini