"Belum punya anak juga, karena kan ini (SM) umurnya baru 17 tahun, nikahnya umur 13 tahun. Jadi mereka sering pindah-pindah (mengontrak)," ungkap Saban.
4. Pengurus RT Tidak Pernah Tau Ada AA
Sebagai ketua RT, Saban mengaku tak pernah mengetahui keberadaan perempuan di rumah AA hingga kasus penganiayaan tersebut terungkap setelah sang SM berhasil melarikan diri.
"Saya juga enggak tahu sama sekali kalau perempuan ini tinggal di situ, jadi enggak pernah lihat kesehariannya. Apalagi rumahnya di pinggir jalan raya dan lingkungannya sepi, kanan kirinya masih ada yang kosong," ungkapnya.
5. Lari lewat plafon toilet
Sehari-hari AA adalah pedagang roti keliling.
Saat AA bekerja, sang istri disekap di kamar utama yang dilengkapi toilet.
Selama setahun, SM tak boleh keluar rumah. Perempuan 17 tahun itu juga kerap dianiaya karena alasan sepele, salah satunya dianggap tak bisa masak.
Selama di kamar, SM dilarang keluar dan tidak diberi makan bahkan secara berulang, AA sering membenturkan kepala istrinya ke tembok.
Baca: Fadli Zon Sebut Perppu Corona Sulit Digugat: Kalau Misal Pak Prabowo Jadi Presiden akan Beda Sekali
"Akibat dipahami suami (AA) itu tidak bisa masak, akhirnya dia emosi dan dijedotkan (membenturkan) kepala SM," ucap Kapolsek Parung Panjang Kompol Nundun Radiama kepada wartawan, Senin (4/5/2020).
Penganiayaan terakhir dilakukan satu hari sebelum SM memutuskan untuk kabur dari suaminya. Akibat penganiayaan tersebut, pelipis mata sebelah kiri SM luka.
Baca: Respons Bima Arya Sikapi Aksi Teman Sekolahnya Mengamuk di Check Point PSBB Kota Bogor
SM berhasil melarikan diri sekitar pukul 16.30 WIB saat sang suami sedang keluar rumah.
Setelah mengetahui suasana aman, ia nekat meloncat dari plafon kamar mandi dan melewati terowongan. Ia kemudian berhasil keluar melalui tembok yang dia jebol.
SM yang berhasil keluar rumah langsung meminta pertolongan warga sekitar.